
Elon Musk Cs. Bikin Orbit Bumi Sesak Bak Citayam Fashion Week

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah satelit di orbit rendah Bumi terus bertambah berkali lipat. Biaya produksi dan peluncuran yang makin murah, membuat negara dan perusahaan berlomba mengorbitkan satelit mereka untuk berbagai kepentingan.
Satelit buatan manusia pertama yang mengelilingi bumi adalah Sputnik, yang mengorbit pada 1957. Sejak saat itu, antara 10 hingga 60 satelit diluncurkan setiap tahun sampai tahun 2010-an. Namun, frekuensi peluncuran meroket hingga pada 2020 ada 1.300 satelit baru yang diposisikan di orbit.
Tahun lalu, menurut Live Science, ada 1.400 satelit yang mengorbit. Secara total, ada 7.500 satelit yang mengelilingi Bumi per September 2021, berdasarkan data Indeks Objek Luar Angkasa yang dikeluarkan PBB.
Menurut Aaron Boley, astronom di University of British Columbia, jumlah satelit meledak karena biaya peluncuran dan produksi yang anjlok. "Kita tahu bahwa SpaceX, OneWeb, Amazon, dan Starnet/GW telah mengajukan rencana peluncuran total 65.000 satelit," katanya.
SpaceX milik Elon Musk bahkan berhasil melaksanakan 32 kali peluncuran roket ke luar angkasa dalam 7 bulan pertama tahun ini. Meskipun tidak semuanya membawa satelit ke orbit, sebagian besar adalah bagian dari proyek internet satelit, Starlink.
Jika dijumlahkan dengan proyek satelit entitas lain, lanjut Boley, ada sekitar 100.000 satelit yang direncanakan mengorbit. Bahkan, negara Afrika seperti Rwanda punya ambisi menempatkan konstelasi 320.000 satelit mengelilingi bumi dalam proyek bernama Cinnamon.
![]() Kerumunan warga di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa, 26/7. Kawasan Citayam Fashion Week (CFW) Dukuh Atas, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Kita tahu bahwa SpaceX, OneWeb, Amazon, dan Starnet/GW telah mengajukan rencana peluncuran total 65.000 satelit Aaron Boley, astronom di University of British Columbia |
Semua satelit tersebut melaju berdampingan di area Orbit Rendah Bumi, di ketinggian 2.000 kilometer dari daratan.
Meskipun areanya sangat besar, lama kelamaan orbit menjadi sesak seperti tempat penyeberangan yang jadi lokasi Citayam Fashion Week di Jakarta.
Selain satelit, orbit Bumi juga dipenuhi oleh sampah luar angkasa yang jumlahnya diperkirakan mencapai 128 pecahan. Sekitar 34.000 keping di antaranya, berukuran lebih dari 10 cm.
Selain menjadi sumber sampah luar angkasa, ribuan satelit di orbit Bumi juga mengancam lingkungan mulai dari emisi roket hingga kepingan yang jatuh menembus atmosfer serta bahan kimia yang dilepaskannya ke udara.
Ada juga permasalahan pantulan cahaya. Makin banyak satelit, makin banyak "cermin" yang memantulkan sinar matahari ke permukaan Bumi. Bisa-bisa, malam penuh bintang dan cahaya bulan bisa tergantikan oleh kilau satelit.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrikan Mobil China Geely Luncurkan Satelit, Susul Elon Musk