
Hantu Resesi Ngeri Loh! Induk Google Ungkap Efesiensi Pegawai

Jakarta, CNBC Indonesia - Alphabet, Inc., perusahaan induk Google, menjadi salah satu yang mesti melakukan penyesuaian di tengah kekhawatiran terhadap resesi atau pertumbuhan ekonomi negatif.
Mereka baru saja mengumumkan langkah untuk memperlambat laju perekrutan karyawan. Hal tersebut diungkap oleh CEO Sundar Pichai, mengatakan dalam email kepada karyawan.
"Seperti semua perusahaan, kami tidak kebal terhadap hambatan ekonomi," tulis Pichai dalam memo tersebut, yang dilihat oleh CNBC Internasional, dikutip Jumat (15/7/2022).
![]() CEO Google Sundar Pichai |
Kondisi sulit mendorong orang untuk melihat dengan jernihCEO Alphabet Sundar Pichai |
"Kita harus lebih bersiap dengan urgensi yang lebih besar, fokus yang lebih tajam, dan lebih banyak rasa lapar daripada yang kami tunjukkan pada hari-hari yang lebih cerah."
Dia mengakui bahwa prospek ekonomi global yang tidak pasti telah menjadi perhatian utama perusahaan.
Saham Alphabet turun 21% sepanjang tahun ini, jatuh bersama industri teknologi lainnya karena investor keluar dari saham yang mendorong pasar bullish dalam dekade terakhir.
Kinerja keuangan induk Google meleset dari perkiraan analis untuk kuartal pertama, dan Chief Financial Officer Ruth Porat memperingatkan periode sulit lainnya bisa terjadi di depan.
Pertumbuhan pada kuartal pertama melambat menjadi 23% dari tahun sebelumnya, turun dari pertumbuhan 34% dalam tiga bulan pertama tahun 2021, ketika ekonomi mulai kembali dari pandemi.
Namun, Pichai mengatakan dalam surat itu bahwa perusahaan telah mempekerjakan 10.000 karyawan pada kuartal kedua.
"Karena kemajuan perekrutan yang dicapai sejauh tahun ini, kami akan memperlambat laju perekrutan untuk sisa tahun ini, sambil tetap mendukung peluang terpenting kami," tulisnya.
"Untuk keseimbangan tahun 2022 dan 2023, perusahaan akan fokus pada perekrutan di bidang teknik, teknis, dan peran penting lainnya."
Juru bicara Google menolak berkomentar kepada CNBC International.
Google, yang secara historis telah banyak berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, juga akan lebih spesifik dalam menentukan bidang tempat mereka mengucurkan modal yang ada selama periode ketidakpastian ekonomi ini.
"Dalam beberapa kasus, itu berarti mengkonsolidasikan yang investasi tumpang tindih dan merampingkan proses," tulis Pichai.
Namun dalam kasus lain, kebijakan ini berarti menghentikan pengembangan dan mengalihkan kembali sumber daya ke area prioritas yang lebih tinggi.
Pichai mengakhiri catatannya dengan memberitahu karyawan bahwa kondisi sulit mendorong orang untuk melihat dengan jernih (scarcity breeds clarity) dan menekankan bahwa "Saya senang kita bangkit lagi."
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Belanja Modal Google 2x Lebih Besar Dari PAD Jakarta