Terungkap, Misteri Asal Usul Anjing Jadi Sahabat Manusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Para peneliti berhasil mengungkap misteri asal usul hewan anjing. Yakni melalui DNA serigala purba yang dibandingkan dengan serigala modern dan anjing dari zaman sekarang serta dahulu kala.
Sekelompok kolaborator internasional menganalisis 72 genom serigala purba yang berasal dari Eropa, Siberia, dan Amerika Utara. Ini dibandingkan dengan serigala modern, anjing purba, dan modern.
Menurut mereka, anjing mirip dengan serigala purba dari Eurasia Timur secara genetik dibandingkan dari wilayah barat. Selain itu para peneliti juga menemukan populasi serigala purba tetap terkait erat 100 ribu tahun terakhir dan mengidentifikasi beberapa mutasi yang kemungkinan membantu mereka melewati Zaman Es.
Para peneliti mengekstrak DNA dari tulang serigala purba dan mengurutkan genomnya. Lalu hasilnya dibandingkan dengan beberapa genom serigala purba yang dilaporkan sebelumnya, termasuk juga data berasal dari 68 serigala modern, 369 anjing modern, dan 33 anjing purba serta beberapa anggota keluarga anjing lain.
Ahli genetika di Francis Crick Institute, Andres Bergstorm mengatakan anjing memiliki kedekatan hubungan dengan serigala purba yang berasal dari Asia dibandingkan Eropa. Adapun anjing dari Siberia, Amerika, Asia Timur, dan Eropa Timur Laut berasal dari Eurasia Timur.
"Sumber [keturunan] itu ada pada semua anjing dan memuncak dalam jumlah terbesar pada anjing dari Siberia, China dan Australia," ungkapnya dikutip dari Popsci, Kamis (30/6/2022).
Bergstorm juga menjelaskan setidaknya dua populasi serigala purba yang berbeda menyumbangkan DNA-nya pada anjing. Kemungkinan berasal dari anjing yang dijinakan dari serigala pada dua wilayah terpisah.
"Namun mungkin juga domestikasi terjadi hanya sekali, dan saat anjing datang dari timur mereka bercampur dengan serigala liar setempat," jelasnya.
Meski begitu, dia mengatakan para peneliti belum memecahkan misteri asal usul anjing. Kemungkinan soal hal tersebut masih cukup besar.
Selain itu, para peneliti juga mengidentifikasi beberapa mutasi yang muncul selama 100 ribu tahun terakhir lalu menyebar melalui kumpulan gen serigala. Beberapa diantaranya muncul pada gen dikenal sebagai IFT88 antara 40 ribu dan 30 ribu tahun lalu.
Dari manusia dan tikus, gen tersebut masuk dalam perkembangan tengkorak dan rahang bahwah. Kemungkinannya mutasi membuat serigala purba mengembangkan rahang yang membantu mereka menjadi pemburu yang efektif atau mengejar mangsa baru.
(dem)