Cek! Daftar Terbaru 20 Startup Dunia yang PHK Ribuan Pegawai

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rintisan atau startup saat ini nampaknya sudah tidak lagi menjadi idaman para job seekers. Hal ini karena beberapa startup dilanda isu bubble burst, di mana perusahaan tidak bisa mempertahankan aktivitas bisnis sehingga harus memberhentikan banyak karyawannya demi menjaga anggaran.
Faktanya, PHK startup tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurut Layoff.fyi, situs pemantau PHK startup mencatat ada 808 startup melakukan PHK di seluruh dunia. Dampaknya, diperkirakan ada 135.302 pegawai startup kena PHK. Data ini dihitung sejak 11 Maret 2020, di fase awal pandemi.
Berikut ini adalah daftar startup yang melakukan PHK dengan jumlah terbanyak.
Uber (San Francisco/transportasi) 6.700 karyawan
Getir (Istanbul/makanan) 4.480 karyawan
Booking.com (Amsterdam/travel) 4.375 karyawan
Better.com (New York/real estate) 3.000 karyawan
Groupon (Chicago/ritel) 2.800 karyawan
Peloton (New York/fitness) 2.800 karyawan
Carvana (Phoenix/transportasi) 2.500 karyawan
Katerra (San Francisco/konstruksi) 2.434 karyawan
Zillow (Seattle/real estate) 2.000 karyawan
Airbnb (San Francisco/travel) 1.900 karyawan
Instacart (San Francicso/makanan) 1.877 karyawan
WhiteHat Jr (Mumbai/pendidikan) 1.800 karyawan
Bytedance (Mumbai/consumer) 1.800 karyawan
Bytedance (Shanghai/consumer) 1.800 karyawan
Agoda (Singapura/travel) 1.500 karyawan
Paisa Bazaar (Gurugram/keuangan) 1.500 karyawan
Ola (Bengaluru/transportasi) 1.400 karyawan
Stitch Fix (San Francisco/ritel) 1.400 karyawan
Toast (Boston/makanan) 1.300 karyawan
Stone (Sao Paulo/keuangan) 1.300 karyawan
Dari 20 besar startup, ada 11 perusahaan startup dari Amerika Serikat yang didominasi dari San Francisco. Sedangkan dari Asia Tenggara, hanya ada Singapura yang masuk dalam 20 besar startup yang paling banyak PHK, yaitu Agoda.
[Gambas:Video CNBC]
Enggak Cuma RI, 'Tsunami' PHK Juga Hantam Startup di India
(hsy/hsy)