Waspada! Ini Kabar Buruk Perkembangan Covid BA.4-BA.5 di RI

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
16 June 2022 07:40
Workers dismantle barriers at a residential area, as the city prepares to end the lockdown placed to curb the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China May 31, 2022. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/ALY SONG

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus konfirmasi harian Covid-19 di tanah air terus meningkat. Berdasarkan data terakhir kemarin, Rabu (15/6), kasus konfirmasi menembus 1.000, tepatnya 1.242, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Tambahan 1.242 kasus ini lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 930. Dengan demikian, total kasus konfirmasi mencapai 6.063.251

Berdasarkan pengamatan pemerintah, kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir salah satunya disebabkan oleh munculnya varian BA.4 dan BA.5. Kedua subvarian itu menjadi biang kerok lonjakan kasus.

"Kita konfirmasi bahwa kenaikan [kasus Covid-19] ini dipicu adanya varian baru," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, dikutip Kamis (16/6/2022).

Pemerintah sendiri memperkirakan lonjakan kasus yang disebabkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi bulan depan. Perkiraan tersebut, berdasarkan pengalaman dalam menghadapi subvarian sebelumnya.

"Biasanya puncaknya tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli, kita akan melihat puncak kasus BA.4 dan BA.5 ini," tegasnya.

Hingga saat ini, setidaknya ada delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5. Dari delapan kasus tersebut, tiga orang yang teridentifikasi merupakan kasus impor dari Mauritius, Amerika Serikat (AS) dan Brasil.

Budi mengatakan, dari delapan orang yang teridentifikasi terkena BA.4 dan BA.5, hanya satu yang bergejala sedang. Satu orang tersebut mengalami gejala sedang lantaran belum menerima suntikan booster.

"Pemerintah mendorong masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah," tegasnya.

Budi mengatakan, tingkat penularan BA.4 dan BA.5 diperkirakan hanya sepertiga dari puncak kasus Delta dan Omicron. Pada saat itu, kasus harian akibat varian Delta mencapai 56 ribu, sementara Omicron mencapai 64 ribu per hari.

"Kasus hospitalisasi juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematian sepersepuluh dari Delta dan Omicron." jelasnya.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid Global Melonjak, Warga RI Harus Booster Kedua?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular