Banyak Penipuan Mengatasnamakan Bank, Ini Tips Menghindarinya

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Rabu, 15/06/2022 17:18 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasabah perbankan diminta meningkatkan kewaspadaan seiring maraknya upaya penipuan yang mengatasnamakan bank. Managing Director MaxPlus Indonesia Abang Suluh Husodo membagikan tips agar nasabah bank dapat terhindar dari upaya penipuan yang disebarluaskan melalui berbagai macam saluran, seperti layanan pesan singkat, sosial media, hingga e-mail.

Dia mengungkapkan, mengetahui saluran komunikasi resmi bank menjadi upaya pertama yang dapat dilakukan oleh nasabah. Dengan begitu, pegiat keamanan siber itu mengatakan hal itu dapat memudahkan nasabah dalam memilah kebenaran suatu informasi.

"Saya akan lebih fokus untuk bilang trust your bank. Maksudnya jika ada pihak mengatasnamakan bank, dan anda ragu jangan lanjutkan. Segera konfirmasi ke bank langsung melalui hotline atau kantor cabang. Karena bank semua infonya merata. Semua kantor cabang atau hotline (call center) pasti tahu (terkait program bagi nasabah)," ujar Abang Suluh dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6/2022).


Tips selanjutnya adalah tidak mudah panik ketika pelaku mencoba menyampaikan informasi seolah hal tersebut bersifat mendesak, seperti mengatakan kartu ATM terblokir atau menawarkan promo yang menggiurkan. Upaya tersebut biasanya dilanjutkan pelaku dengan menanyakan informasi perbankan nasabah, seperti nomor rekening, nomor pin, hingga kode OTP.

Dengan tidak panik, nasabah tidak mudah dikontrol karena pelaku kerap memanfaatkan psikologis nasabah yang panik untuk mengakses informasi perbankan nasabah.

"Makanya pelaku menggunakan metode social engineering. Jadi kalau tidak bisa hack sistem banking-nya, ya hack user-nya saja. Caranya hack user adalah dengan banyak jebakan," tambahnya.

Sementara itu, dalam menghadapi maraknya penipuan ke nasabah bank, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa pihaknya secara konsisten terus memberikan imbauan kepada nasabah untuk terus waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BRI.

Sebelumnya, beredar informasi salah satu modus kejahatan terbaru dengan viralnya gambar tangkapan layar yang tersebar luas melalui sejumlah aplikasi pesan singkat berisi perubahan biaya administrasi ATM BRI dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan Aestika menyatakan menyatakan bahwa hal tersebut dipastikan tidak benar.

"Atas maraknya upaya penipuan akhir-akhir ini, BRI terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera menindak dan menangkap pelaku kejahatan perbankan tersebut dengan melacak IP address para pelaku," pungkas Aestika.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center