Booming Dunia Virtual Metaverse, Smartphone Bakal Kiamat?

chd, CNBC Indonesia
Selasa, 14/06/2022 20:12 WIB
Foto: Ipad Pro (Apple via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia digital semakin berkembang setelah dunia metaverse dikembangkan tahun lalu, yang memungkinkan teknologi augmented reality (AR) dan realitas virtual (virtual reality/VR) digabungkan untuk menghubungkan dalam dunia maya dengan dunia keseharian kita.

Di kala teknologi digital tumbuh semakin pesat, peran produsen smartphone pun mulai mendapat pesaing yang amat ketat, karena jika produsen smartphone tidak dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi, maka hal itu dapat ditinggalkan oleh penggunanya.

Namun dengan semakin berkembangnya teknologi AR dan VR serta dunia metaverse, akankah peranan smartphone di masa depan akan tergantikan?


Jawabannya masih mendua: mungkin saja iya, tetapi bisa juga tidak.

Perangkat baru ini mungkin mulai bersaing untuk waktu yang dihabiskan menjelang akhir periode 2024. Ada kemungkinan bahwa selama lima hingga 10 tahun ke depan, mereka akan kehilangan pangsa pasarnya jika tidak mampu beradaptasi dan bahkan mengadopsi teknologi dan perangkat VR/AR.

Namun sebaliknya, jika para produsen smartphone mampu beradaptasi, baik dengan melakukan penambahan kompabilitas perangkat yang mendukung teknologi AR, VR, dan metaverse, maka ponsel pintar pun masih akan relevan digunakan.

Para produsen ponsel pintar juga dapat melakukan penelitian agar nantinya ponsel yang diproduksinya dapat terhubung secara langsung dengan teknologi AR dan VR.

Di akhir 2023, Insider Intelligence memperkirakan bahwa basis pengguna AR, utamanya di Amerika Serikat (AS) akan jauh meningkat menjadi 97,1 juta. Namun, sebagian besar pengguna baru akan bergabung melalui smartphone, bukan perangkat AR khusus, karena semakin banyak orang yang menggunakan teknologi melalui berbagai aplikasi seluler.

AR yang dapat diakses melalui smartphone juga akan berkontribusi pada peningkatan waktu yang dihabiskan dengan teknologi tersebut.

Sumber: eMarketer (Insider Intelligence)
Pengguna AR di Amerika Serikat

Di lain sisi, media sosial diprediksi masih menjadi pendorong utama adopsi teknologi AR dan VR, karena mayoritas pengguna AR menikmati konten tersebut melalui media sosial pada tahun ini. Adapun pengguna mayoritas AR di tahun 2022 diprediksi mencapai 62,6%.

"Media sosial ke depannya masih menjadi media penghubung antara dunia virtual dengan dunia nyata," kata riset dari Insider Intelligence.

Dengan ini, pengguna akan menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk menggunakan jejaring sosial di smartphone dan dalam kategori "perangkat terhubung lainnya", yang mencakup perangkat yang dapat dikenakan.

Saat platform metaverse makin berkembang, aplikasi baru untuk teknologi ini akan membawa lebih banyak pengguna merasakan dunia virtual yang tadinya hanya sebagai impian belaka.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus ERAA Amankan Bisnis Distributor HP Era Perang Tarif Trump

Pages