
Booming Dunia Virtual Metaverse, Smartphone Bakal Kiamat?

Meski tren dunia virtual melalui metaverse semakin berkembang, tetapi masih ada ancaman dari regulator yang dapat memperlambat perkembangan dunia virtual.
Masalah privasi hingga persaingan dapat memengaruhi adopsi perangkat dan waktu yang dihabiskan pengguna untuk menggunakan perangkat pendukung dunia virtual. Undang-undang tentang privasi pun dapat membatasi pertumbuhan dunia metaverse yang kini semakin berkembang.
Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan, pengembang aplikasi dan pengontrol data lainnya harus memperketat prosedur mereka. Di AS sendiri, mungkin perlu mengadopsi praktik seperti di Uni Eropa, di mana mereka mempekerjakan petugas perlindungan data (data protection officers /DPO) saat penegakan peraturan ini dimulai.
Selain kebijakan privasi penggunanya, regulasi dari sisi persaingan usaha dan transparansi juga mempengaruhi dunia virtual. Di AS, Undang-Undang Persaingan dan Transparansi dalam Periklanan Digital yang baru-baru ini diperkenalkan ditujukan untuk memulihkan dan melindungi persaingan dalam periklanan digital dengan menghilangkan konflik kepentingan.
Jika disahkan, maka undang-undang tersebut kemungkinan akan memaksa Google untuk melepaskan sebagian besar bisnis iklan online-nya, karena peraturan tersebut akan melarang pertukaran iklan besar dari juga mengoperasikan teknologi penerbitan.
Rancangan Undang-undang (RUU) tersebut kemungkinan juga akan memengaruhi Meta dan dapat membahayakan Amazon dan Apple.
Di lain sisi, regulasi terkait penggunaan oleh anak-anak juga perlu dipertimbangkan mengingat dunia virtual bisa diakses oleh siapa saja, asalkan penggunannya paham dengan teknologi AR dan VR. Atas dasar itu, di AS, Undang-Undang Keamanan Daring Anak-Anak sudah diajukan pada Februari lalu.
Meskipun perkiraan bahwa pengguna dapat mengakses terkait dunia metaverse bagi orang yang sudah berusia 18 tahun ke atas, mereka juga harus mempertimbangkan pengguna yang lebih muda.
RUU ini akan menciptakan tanggung jawab eksplisit bagi perusahaan teknologi seputar penanganan konten yang melibatkan gangguan makan, alkohol, bunuh diri, dan topik sensitif lainnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Kongres AS telah memanggil para eksekutif perusahaan media sosial terkemuka untuk bersaksi tentang keselamatan anak-anak secara online dan jelas akan ada peningkatan pengawasan ke depan.
Sementara itu, ketegangan antara Rusia-Ukraina yang hingga kini masih terjadi juga dapat memengaruhi tren metaverse dalam jangka panjang.
Perang Rusia-Ukraina dan meningkatnya ketegangan China-Taiwan dapat memperpanjang masalah rantai pasokan semikonduktor. Jika rantai pasokan semikonduktor semakin 'mandek' maka potensi kenaikan harga perangkat terbuka dan penggunanya cenderung enggan membeli perangkat tersebut karena dinilai harganya tidak wajar alias terlalu tinggi.
Pada pertemuan tahun ini, Dewan Perdagangan dan Teknologi AS-UE menyimpulkan bahwa lembaga pemerintah dan pemimpin industri harus dapat menekan harga semikonduktor, membuat distribusi pengiriman semakin lancar, dan meningkatkan investasi dalam penelitian serta pengembangannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
