Usai Dapat 'Duit' Jumbo, Deretan Startup Ini Jatuh Bangkrut
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak startup yang mendapatkan pendanaan dengan nilai fantastis. Namun itu tak menjamin perusahaan rintisan itu bisa bertahan lama.
CB Insights dalam laporannya menyatakan soal startup mengantongi banyak dana investor yang ternyata gagal untuk berkembang dan akhirnya bangkrut pada November 2018.
Ada banyak alasan perusahaan itu akhirnya bangkrut. Namun benang merahnya adalah ketidakmampuan menghasilkan pendapatan, kecocokan produk dengan pasar produk, kalah saing, serta kehabisan uang.
Ini lima startup yang harus bangkrut dengan nilai fantastis:
1. Solyndra
Investor Kenamaan: Redpoint Ventures, US Venture Partners
Total dana yang diungkapkan: US$1,22 miliar (Rp 17 triliun)
Solyndra harus menghadapi persaingan sengit dengan perusahaan tenaga surya konvensional seperti Suntech Power Holding Co Ltd dari China dan First Solar Inc berbasis di Amerika Serikat (AS).
Startup itu menyatakan berjuang mencetak keuntungan dan sedang mengevaluasi opsi-opsi lain. Misalnya menjual bisnis dan melinsensikan teknologi tembaga indium gall selenide (GICS).
2. Jawbone
Investor kenamaan: Khosla Ventures, Sequoia Capital, Kleiner Perkins Caufield & Byers
Total dana yang diungkapkan: US$929,9 juta (Rp 13,018 triliun)
Jawbone merupakan startup yang membuat perangkat wearable. Perusahaan mengumumkan bangkrut pada Juli 2017 setelah berdiri 17 tahun.
Perusahaan itu gagal mempertahankan pangsa pasar untuk produk headset, pelacak kebugaran, dan speaker nirkabel. Kebangkrutan itu jadi salah satu kegagalan yang tercatat dalam sejarah.
3. Abound Solar
Investor VC kenamaan: Ventures DCM, Venture Energi Alternatif BP
Total dana yang diungkapkan: US$614 juta (Rp 8,596 triliun)
Abound Solar mengantongi US$614 juta total dana saat masuk tahun 2012. CB Insight mencatat kegagalan perusahaan jadi yang termahal.
Perusahaan merupakan produsen modul fotovoltaik film ipis cadium telluride untuk panel surya. Abound Solar juga diketahui didukung lembaga pemerintah Amerika Serikat (AS) seperti Departemen Pertahanan dan hibah dari Departemen Energi.
4. Theranos
Investor VC kenamaan: BlueCross BlueShield Venture Partners, Rupert Murdoch, Walgreens
Total dana yang diungkapkan: US$500 juta (Rp 7 triliun)
Theranos didirikan dan menjadi startup yang menemukan cara baru tes darah dengan tusukan kecil pada satu jari. Ini dilakukan untuk mendeteksi berbagai penyakit.
Namun Theranos akhirnya tutup dan telah menyurati pemegang sahamnya. "Kami sekarang kehabisan waktu," tulis David Taylor, kepala eksekutif perusahaan dan penasihat umum. Namun dia enggan berkomentar lebih lanjut dan mengatakan surat itu sudah jelas.
5. Optik ReVision
Investor VC kenamaan: Mitra InterWest, Mitra Canaan, Mitra Domain, Investasi ProQuest
Total dana yang diungkapkan: US$172 juta (Rp 2,408 triliun)
ReVision mengembangkan alat kornea implan. Yakni bertujuan untuk mengobati presbiopia, kondisi penglihatan yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mata untuk fokus pada obyek terdekatnya.
Presiden dan CEO John Kilcoyne menyebut bisnisnya sangat menantang. Untuk alasan penutupan perusahaan, dia hanya mengatakan "tidak bisa membuat bisnis tumbuh cukup cepat". Perusahaan juga membutuhkan modal lebih banyak agar mencapai arus kas posiif dan dilaporkan investor enggan memberikan lebih banyak uang.
(npb)