
Mengenal Starlink, Satelit Elon Musk yang Sudah Masuk RI

Satelit LEO, termasuk Starlink menghadapi banyak perdebatan oleh sejumlah astronom. Satelit-satelit tersebut menghadapi isu lalu lintas antariksa serta meningkatnya sampah antariksa. Selain itu juga ada kekhawatiran terkait polusi cahaya yang menghalangi pandangan langit malam.
Tahun 2019, tak lama setelah Starlink pertama disebarkan, International Astronomical Union merilis pernyataan peringatan soal konsekuensi yang tidak terduga untuk pengamatan bintang dan perlindungan satwa liar nokturnal.
Sejak saat itu, Starlink menguji sejumlah desain baru yang dimaksudkan mengurangi kecerahan dan visibilitas satelitnya.
Satu tahun berikutnya, perusahaan menguji DarkSat yang menyertakan lapisan khusus non-reflektif. Pada Juni 2020, perusahaan meluncurkan satelit VisorSat yang dilengkapi penghalang khusus. Di bulan Agustus Starlink meluncurkan satelitnya dengan semuanya telah dilengkapi dengan pelindung.
"Kami ingin memastikan bahwa kami melakukan hal benar memastikan anak-anak kecil bisa melihat lewat teleskop mereka," kata Presdien SpaceX Gwynne Shotwell.
"Tim Starlink bekerja sama dengan astronom terkemuka di seluruh dunia untuk lebih memahami secara spesifik pengamatan mereka dan perubahan teknik yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecerahan satelit," tulis perusahaan dalam web resminya.
(npb/roy)[Gambas:Video CNBC]
