Beda Nasib OnlyFans dan Netflix di Tengah Badai PHK Startup

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 June 2022 11:25
This photo shows a phone app for OnlyFans, a site where fans pay creators for their photos and videos, Thursday Aug. 19, 2021. A spokesperson says the site will ban
Foto: AP/Tali Arbel

Jakarta, CNBC Indonesia - OnlyFans tidak bernasib buruk seperti beberapa perusahaan besar saat ini, seperti Netflix. Platform itu tidak mengalami penurunan pengguna, bahkan tak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya. 

"Kami tidak mengalami perlambatan itu," ujar kepala strategi dan operasi Keilly Blair, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (10/6/2022).

Para peserta permainan honeycomb toffee dari serial Netflix Korea Foto: Para peserta permainan honeycomb toffee dari serial Netflix Korea "Squid Game" berfoto di Korean Cultural Center, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (12/10/2021). (REUTERS/Vidhyaa Chandramohan)
Netflix bersaing di pasar yang sangat jenuhKepala Keuangan OnlyFans, Lee Taylor

Kepala Keuangan OnlyFans, Lee Taylor mengatakan platformnya punya model bisnis yang sama sekali berbeda dengan Netflix. Menurutnya, Netflix bersaing di pasar yang sangat jenuh, termasuk perusahaan seperti Amazon dan Disney.

Bahkan OnlyFans tidak memberhentikan pegawai, saat Netflix dan beberapa perusahaan lain melakukan PHK. Taylor mengatakan perusahaannya mengalami peningkatan jumlah tim sekitar 2%-3% per bulannya, dengan lebih dari 1.000 karyawan di seluruh dunia.

"Kami menyadari biaya krisis hidup. Kami sedang membangun tim di Inggris Raya membantu pembuat konten memaksimalkan penghasilan mereka," kata Taylor.

Netflix diketahui kehilangan 200 ribu pelanggannya pada kuartal pertama 2022 lalu. Hal ini jadi yang pertama kalinya pada platform streaming tersebut dalam lebih dari satu dekade.

Netflix memang harus menghadapi banyak masalah setelah pandemi Covid-19 berjalan dua tahun. Salah satunya inflasi yang menimbulkan risiko utama bagi bisnis karena orang harus menyeimbangkan anggara mereka untuk menghadapi kenaikan biaya.

Bahkan Netflix jadi satu dari banyak perusahaan yang melakukan PHK pada karyawannya. Pemangkasan karyawan memang terjadi pada sejumlah perusahaan di dunia bahkan Indonesia sejak beberapa waktu lalu.

Dilaporkan Netflix memangkas pada 150 karyawan atau kurang dari 2% jumlah pegawai yang mencapai 11 ribu orang. Jumlah terbanyak karyawan yang terdampak berasal dari Amerika Serikat (AS).

Pada bulan Mei lalu, perwakilan Netflix mengatakan sejalan dengan paparan kinerja keuangan di mana perlambatan pendapatan terjadi, perusahaan juga harus melakukan perlamabatan pertumbuhan biaya.

"Sayangnya, kami harus melepaskan sekitar 150 karyawan hari ini, sebagian besar berbasis di AS. Perubahan ini terutama didorong oleh kebutuhan bisnis daripada kinerja individu, yang membuatnya sangat sulit karena tidak ada dari kita yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada rekan kerja yang hebat. Kami bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sangat sulit ini," ujar perwakilan perusahaan.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Netflix PHK 300 Pegawai Lagi, Tsunami Startup Belum Usai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular