
Elon Musk Boleh Bawa Starlink ke Indonesia, Asal...

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kominfo, Johnny Plate menyatakan Telkomsat telah mengajukan aplikasi permohonan untuk Starlink milik SpaceX. Pengajuan itu untuk layanan backhaul perusahaan.
Dia menjelaskan layanan backhaul bisa digunakan untuk layanan fiber optik. Salah satunya satelit orbit rendah dapat digunakan untuk mengganti penggunaan sambungan gelombang mikro.
"Dengan alasan teknis teknis dan geografis tidak bisa dibangun, kami menggunakan microwave link. Ini bisa diganti dengan satelit low-earth orbit seperti satelitnya Starlink," jelasnya di DPR, Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Satelit itu, Johnny menjelaskan bisa digunakan untuk mengganti layanan pita lebar yang menghubungkan serat optik ke BTS.
Johnny menegaskan layanan ini bukan untuk ritail ISP. Namun akan memberikan izin untuk pendaratan pada Telkomsat. Jadi izin tersebut untuk layanan bisa mendarat dari satelit ke darat. Di darat membutuhkan perangkat untuk menerima layanan.
"Kami akan memberikan namanya izin pendaratan, landing rights kepada Telkomsat melakukan pendaratan layanan dari satelit ke darat. Perlu ada perangkat penerima di darat namanya getaway station. itulah izin itu yang diberikan," kata Johnny.
"Bukan izin yang digunakan untuk memberi layanan internet retail atau ISP".
Keberadaan layanan Starlink di Indonesia sebenarnya terlihat dalam laman starlink.com/map. Di sana, perusahaan menargetkan bisa beroperasi di Indonesia pada tahun 2023 mendatang.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Internetan di Udara, SpaceX Pasang Wifi Gratis di Pesawat