Waspada Covid Varian Baru, Penyintas Omicron Bisa Kena Lagi?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
08 June 2022 10:59
A resident wearing a face mask stands watch behind a barricaded fence of a locked-down residential complex on Thursday, April 28, 2022, in Beijing. China employs a variety of metal barricades, metal sheeting and door locks to keep people inside their apartments, buildings or complexes during lockdowns. The barriers have been deployed in multiple cities across China as part of the fight against COVID-19. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: AP/Andy Wong

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak ada yang bisa meramal bagaimana kondisi pandemi Covid-19 ke depan. Meski kasus Covid-19 sedang mengalami fase melandai, tapi virus ini terus berkembang.

Terbaru, sepasang virus Corona subvarian Omicron muncul lagi dan menimbulkan kekhawatiran para penyintas Omicron bisa kembali tertular.

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dilaporkan telah mendapatkan perhatian di Afrika Selatan. Karena kasus mingguan di sana meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu terakhir di bulan Mei lalu, ungkap data dari Universitas John Hopkins.

People, including current hospital patients, showing COVID-19 symptoms wait at a temporary holding area outside Caritas Medical Centre in Hong Kong Wednesday, Feb. 16, 2022. China's leader Xi Jinping took a personal interest in Hong Kong's outbreak, saying it was the local government's Foto: AP/Vincent Yu

"Itu benar-benar muncul tiba-tiba selama akhir minggu. Kamis sudah menyelesaikan dengan BA.2.12.1 dan kemudian BA.4 dan BA.5?" jelas pakar penyakit menular University of California, Peter Chin-Hong, dikutip dari South China Morning Post. "Seperti bab penutup dari kisah yang tidak pernah berakhir." imbuhnya.

Sementara itu, menurut para ahli, pasien varian Omicron pertama BA.1 tidak mungkin terinfeksi ulang subvarian BA.2 atau bahkan lebih menular. Namun BA.4 dan BA.5 nampaknya berbeda dari subvarian sebelumnya.

Diperkirakan 90% populasi Afrika Selatan memiliki kekebalan varian Omicron karena bertahan dari infeksi alami atau dari vaksinasi.

"Jika 90% orang telah kebal dan melihat lonjakan kasus, itu berarti duo dinamis [BA.4 dan BA.5] menyebabkan lebih banyak infeksi ulang, bahkan pada orang yang telah terpapar Omicron," jelasnya.

Pertanyaan berikutnya bisakah BA.4 dan BA.5 membuat gelombang kasus lain? Beberapa pakar kesehatan menyebutkan gelombang di Afrika Selatan bisa terulang di negara lain, tetapi tidak dalam waktu dekat.

Dari data saat ini tidak menunjukkan keduanya menyebabkan orang menjadi sakit lebih parah dari varian Omicron sebelumnya. Namun Chin-hong mengatakan BA.4 dan BA.5 sepertinya lebih menular dan memiliki kesempatan untuk menghindari kekebalan yang ada.

Chin-hong juga menambahkan mereka yang belum divaksin dan belum pernah terinfeksi virus corona sebelumnya punya peluang lebih tinggi tidak sembuh jika terinfeksi.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid Global Melonjak, Warga RI Harus Booster Kedua?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular