Internet 6G Dirilis, Smartphone akan Ditinggalkan Pengguna?

Tim, CNBC Indonesia
Senin, 30/05/2022 15:05 WIB
Foto: Bermain Gawai (REUTERS/Hannibal Hanschke)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Nokia Pekka Lundmark memprediksi jaringan seluler 6G akan beroperasi pada 2030, tetapi dia ragu smartphone akan menjadi "interface yang paling umum" pada saat itu. Hal ini diungkapkannya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

"Pada saat itu, pasti smartphone seperti yang kita kenal sekarang tidak akan lagi menjadi interface yang paling umum," ujarnya seperti dilansir dari CNBC International, Senin (30/5/2022). "Banyak dari hal-hal ini akan dibangun langsung ke dalam tubuh kita."

Dia tidak merinci dengan tepat apa yang dia maksud, tetapi beberapa perusahaan, seperti Neuralink milik Elon Musk, sedang bekerja untuk memproduksi perangkat elektronik yang dapat ditanamkan ke otak dan digunakan untuk komunikasi dengan mesin dan orang lain. Pada tingkat yang lebih mendasar, chip dapat ditanamkan ke jari orang dan digunakan untuk membuka kunci sesuatu.


Definisi pasti 6G saat ini tidak jelas dan dunia baru saja memahami 5G, yang mengacu pada jaringan seluler generasi berikutnya yang menawarkan kecepatan data super cepat yang menjanjikan untuk mendukung teknologi seperti mobil tanpa pengemudi dan realitas virtual.

Di tempat lain, raksasa teknologi AS seperti Meta, Google dan Microsoft sedang mengerjakan headset augmented reality baru yang suatu hari nanti bisa menggantikan smartphone.

Berbicara di panel yang sama, CFO Google Ruth Porat mengatakan: "Kami percaya bahwa salah satu keuntungan besar dari augmented reality sebenarnya adalah memecahkan masalah di Bumi."

"Ini akan menjadi hal-hal seperti memiliki kacamata dan mampu menerjemahkan saat Anda berbicara dengan kacamata," tambahnya. "Itu sangat dekat."

Google sebelumnya meluncurkan headset AR yang disebut Google Glass tetapi akhirnya menariknya setelah perangkat gagal mendapatkan daya tarik.

Para pemimpin teknologi juga membahas peluang dan tantangan yang dihadirkan metaverse.

Pada tahun 2030, Lundmark mengatakan dia yakin akan ada "kembaran digital dari segalanya" yang akan membutuhkan "sumber daya komputasi yang besar."

Untuk mengirimkan semua bit komputer yang dibutuhkan metaverse, jaringan harus setidaknya 100 kali atau bahkan 1.000 kali lebih cepat daripada sekarang, kata Lundmark.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Jaringan Internet, Swasta Minta Insentif ke Prabowo