Bisnis Startup Terancam, Rudiantara Ungkit Nokia dan Kodak

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Senin, 30/05/2022 15:15 WIB
Foto: Dihantui PHK, Rudiantara Yakin Startup Digital Masih Menjanjikan(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gonjang-ganjing soal bisnis startup tengah terjadi hingga saat ini. Melihat hal tersebut Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia Rudiantara, mengatakan, kejadian ini menjadi siklus yang biasa terjadi di dunia bisnis.

Bukan hanya di startup saja, bahkan kejadian seperti efisiensi juga melanda perusahaan besar dunia, mulai dari Kodak, Nokia hingga Siemens.

"Jangankan startup, [perusahaan] yang sudah well establish saja di dunia, Kodak udah enggak ada, Nokia ponsel sejuta umat juga sudah enggak ada, Siemens sebagai produsen infrastruktur telekomunikasi juga sudah tidak ada," kata Rudiantara dalam program Profit di CNBC Indonesia, Senin (30/5/2022).


Menurutnya ada sekitar 10 persen startup digital yang tidak bisa melewati tahun pertama, sedangkan 90 persen lainnya tidak bisa melewati 5 tahun selanjutnya.

Angka 10 persen yang berhasil melewati 5 tahun itu, sudah dianggap cukup bagus baginya. Sebab angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan 5-6 tahun yang lalu, yaitu angkanya hanya 5 persen. Selain itu, startup yang bisa melewati 5 tahun pertama juga belum pasti bisa terus sukses.

"Jadi sesuatu yang biasa, bedanya ini baru, eksposur media banyak, jadi ekspektasinya banyak, jadi kayak wah ini ada sesuatu yang luar biasa, padahal ya biasa-biasa saja," terang Rudiantara.

Nantinya ekosistem startup akan menyesuaikan diri kembali pada model bisnisnya, perbaikan model bisnis, dan efisiensi. Karena jelas fokus bisnis itu adalah laba. "Nah kalau investor melihat road to profitabilitasnya ada ya pasti investor akan investasi terus, enggak usah khawatir." pungkasnya.


(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat