Teka Teki 'Rumah' Alien Terkuak, Benarkah Ada di Sini?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 29/05/2022 08:15 WIB
Foto: Data inframerah dari Spitzer Space Telescope dan Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) di daerah yang dikenal sebagai daerah pembentuk bintang W3 dan W5 di dalam Galaksi Bima Sakti. (NASA/JPL-Caltech/University of Wisconsin via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian baru dari Universitas Kopenhagen mencari bentuk kehidupan asing dalam sistem bintang biner, yang merupakan sepasang bintang yang mengorbit satu sama lain dan memiliki keterikatan gravitasi.

Dalam penelitian yang dirilis Jurnal Nature itu pada 23 Mei lalu itu, penelitian dilakukan dengan melibatkan astronom dari Taiwan dan Amerika Serikat (AS), seperti dikutip CNBC Indonesia, Minggu (29/5/2022).


"Pencairan kehidupan di luar bumi akan dilengkapi dengan beberapa instrumen baru yang sangat kuat dalam beberapa tahun mendatang," kata seorang peneliti dalam jurnal tersebut.

Profesor pemimpin proyek, Jes Kristian Jorgensen mengemukakan betapa pentingnya proyek ini terutama dalam memahami bagaimana sebuah planet terbentuk di sekitar dan beberapa jenis bintang lainnya.

Gagasan mereka, kata dia, akan memungkinkan untuk mengungkap tempat yang dianggap menarik untuk diselidiki, terutama kehidupan di luar galaksi bima sakti.

Tim mengungkapkan temuan bintang biner itu dilakukan lewat pengamatan menggunakan teleskop ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) di Chili. Penemuan itu terletak sekitar 1.000 tahun cahaya dari Bumi.

peneliti baru menemukan satu sistem bintang biner yaitu NGC 1333-IRAS2A. Sistem itu dikelilingi oleh piringan yang terdiri dari gas dan debu.

Pengamatan hanya dapat memberikan peneliti sebuah jepretan dari suatu titik dalam evolusi sistem bintang biner. Namun tim telah melengkapi pengamatan dengan simulasi komputer.

"Simulasi akan memberitahu kita, fisika mana yang berperan dan bagaimana bintang berevolusi hingga bisa diamati," kata Rajika L. Kuruwita penulis kedua jurnal tersebut.

Meski demikian, sistem bintang yang diamati masih terlalu muda untuk membentuk planet. Tim berharap untuk mendapatkan lebih banyak waktu pengamatan di ALMA, agar memungkinkan untuk menyelidiki pembentukan sistem planet.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat