Grab 3 Bulan Bakar Rp 6,9 Triliun, Buat Siapa Saja?

Demis Rizky Gosta, CNBC Indonesia
Selasa, 24/05/2022 14:50 WIB
Foto: Grab Kitchen (Dok: Grab)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai super app, Grab menawarkan beragam layanan di dalam satu aplikasi. Laporan keuangan Q1 2022 perusahaan tersebut menggambarkan kesulitan yang dihadapi perusahaan dalam menjaga pertumbuhan pesat di bawah tuntutan untuk segera menghasilkan profit.

Grab membagi bisnisnya ke dalam empat segmen, yaitu Delivery, Mobility, Financial Service, dan Enterprise. Segmen Enterprise adalah kontributor paling kecil, mencakup pendapatan dari iklan yang dipasang oleh brand di dalam aplikasi Grab. Adapun segmen finansial mencakup dompet digital dan pembiayaan berbasis digital, terutama fitur pay later.

Dua bisnis terbesar Grab adalah Delivery dan Mobility, dua segmen yang sama-sama mengandalkan mitra pengemudi. Segmen Mobility adalah bisnis transportasi berbasis online, sedangkan Delivery mencakup pesan antar makanan dan pengiriman barang belanjaan.


Sejak bersiap dan kemudian resmi menjadi perusahaan milik publik, Grab mulai mengubah model bisnisnya dari startup yang terobsesi kepada pertumbuhan menjadi perusahaan yang fokus utamanya adalah mencetak profit bagi para pemegang saham.

Perubahan ini, salah satunya tampak dari upaya Grab menarik pendapatan lebih besar dari dua segmen bisnis terbesarnya. Tidak hanya dengan menggenjot transaksi sebanyak mungkin lewat aplikasinya, tetapi juga dengan mengutip komisi lebih besar.

Di segmen Mobility, komisi yang diambil Grab naik yoy dari 22,6% dari GMV menjadi 23,4% GMV pada Q1 2022. Adapun, di segmen Delivery commission rate Grab ditingkatkan dari 18,2% menjadi 19,9%, seperti dikutip dari Laporan keuangan Perusahaan, Selasa (24/5/2022).

Uniknya, meskipun komisi dan GMV di kedua segmen sama-sama lebih besar, pendapatan Grab di bisnis Mobility justru merosot. Pendapatan Grab dari segmen Mobility turun 22% year-on-year ke US$112 juta pada Q1 2022, sedangkan pendapatan dari segmen Delivery melesat 70% ke US$91 juta.

Kenapa bisa? Karena, dalam komisi yang dilaporkan ternyata belum dikurangi dengan insentif yang diberikan Grab untuk konsumen dan mitranya, baik pengemudi maupun pedagang.


(dem/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat

Pages