Wow! Singtel & Grab Ikut Emtek Masuk ke Bank Fama

Feri Sandria, CNBC Indonesia
21 January 2022 14:40
SINGTEL. Via AP/
Foto: SINGTEL. Via AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mengumumkan masuknya mitra strategis dalam rangka akselerasi ekosistem digital perusahaan di PT Bank Fama International.

Sebelumnya, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) melalui anak usahanya, PT Elang Media Visitama (EMV) telah mengakuisisi bank mini tersebut dan kini merupakan pemegang saham terbesar dengan porsi mencapai 99,99% di Bank Fama.

Kedua investor strategis yang masuk adalah Singtel Alpha Investments, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Singtel Telecommunication Limited dan A5-DB Holdings Pte. Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Grab.

Dalam keterangan resmi yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary Elang Mahkota Teknologi (EMTK) Titi Maria Rusli menyebutkan bahwa Grab dan Singtel telah mengambil bagian, masing-masing sebesar 2,35 miliar saham baru Bank Fama atau setara dengan 16,26% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan yang telah ditingkatkan.

"Penyertaan saham oleh Grab dan Singtel telah diaktakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Fama International Nomor 2 tanggal 5 Januari 2022," ungkap Titi, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (21/1).

Usai penerbitan saham baru rampung, kepemilikan EMV di Bank Fama menjadi 62,76%. Lalu, PT Nusantara Berkat Agung sebesar 4,72%, Grab menggenggam 16,26%, dan terakhir Singtel sebesar 16,26%.

Akuisisi ini merupakan langkah nyata dari konsorsium Singtel-Grab untuk mengembangkan layanan finansial digital di Indonesia.

Sebagai informasi, akhir tahun 2020 lalu, Otoritas Moneter Singapura (The Monetary Authority of Singapore/MAS) mengatakan akan memberikan lisensi penuh bank digital kepada konsorsium Grab-Singtel dan raksasa teknologi yang merupakan perusahaan induk Shopee, Sea Group. Ini menjadi yang pertama, dan menjadi hal yang diantisipasi dalam liberalisasi industri keuangan.

Seperti bank tradisional, para pemain bank digital akan memberikan layanan kepada pelanggan ritel seperti pembukaan rekening, deposito, serta penerbitan kartu debit dan kredit. Namun, bank digital tidak akan hadir secara fisik dan semua layanan perbankan akan dilakukan secara online.

Ini berbeda dengan bank tradisional, seperti DBS, OCBC dan United Overseas Bank yang menawarkan beberapa layanan perbankan melalui internet atau aplikasi seluler. Bank digital juga dapat melayani pelanggan korporat.


(fsd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kencang Kabar Tigor Siahaan Bakal ke Bank Milik Grab-Emtek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular