Jaga Privasi, Ini Cara Hapus Hasil Pencarian dari Google

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 May 2022 09:40
FILE - Google's headquarters in Mountain View, Calif., is shown Thursday, Jan. 3, 2013. Google has decided that most of its 200,000 employees and contractors should work from home through next June, a sobering assessment of the pandemic's potential staying power from the company providing the answers for the world's most trusted internet search engine. The remote-work order issued Monday, July 27, 2020, by Google CEO Sundar Pichai also affects other companies owned by Google's corporate parent, Alphabet Inc. It marks a six-month extension of Google's previous plan to keep most of its offices closed through the rest of this year.

(AP Photo/Marcio Jose Sanchez, File)
Foto: Google (AP/Marcio Jose Sanchez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhirnya Google meluncurkan alat dan kebijakan agar pengguna bisa meminta menghapus hasil pencarian dari raksasa teknologi itu. Ini termasuk nomor telepon, email hingga alamat fisik.

Langkah ini merupakan pengembangan dari kebijakan sebelumnya, di mana pengguna harus menunjukkan bukti adanya potensi bahaya dari doxing atau pencurian identitas agar data bisa dihapus.

Sekarang, penghapusan informasi ini bisa dilakukan dengan alasan apapun. Namun dengan catatan tidak semua permintaan akan mendapatkan persetujuan, misalnya jika informasi layak diberikan atau jika disertakan dalam situs web pemerintah atau sumber resmi lain.

"Penting dicatat saat kami menerima permintaan penghapusan, kami akan evaluasi seluruh konten di laman web memastikan bahwa kami tidak membatasi ketersediaan informasi lain yang berguna secara luas, misalnya dalam artikel berita," kata Google dalam unggahan di blog resminya, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (16/5/2022).

Google mengatakan keputusan penghapusan itu akan dibuat dengan kombinasi alat algoritmik serta pemantauan dari manusia.

Google mengumumkan alat baru itu akan beberapa bulan mendatang. Nantinya pengguna bisa meminta data mereka dihapus dengan hanya beberapa klik saja.

Pada formulir yang diisi, klik opsi 'menghapus informasi pengenal pribadi (Personally Identifiable Information atau PII) atau konten doxing dari Google Search'. Setelah itu akan ada sejumlah pertanyaan mengenai jenis informasi pribadi yang muncul dalam penelusuran, URL yang menampilkan informasi, istilah untuk menampilkan informasi, dan tangkapan layar situs web dan hasil penelusuran.

Selain itu akan ada pertanyaan apakah informasi pribadi dibagikan dengan biat doxing, berisi konten eksplisit atau harus dihapus akibat alasan hukum.

Perlu dicatat, kebijakan serta alat baru ini hanya untuk informasi yang muncul dalam hasil penelusuran Google. Raksasa mesin pencarian itu tidak bisa menghapus data pribadi dari internet sepenuhnya.

Untuk menghapus seluruh informasi, Google menyarankan pengguna bisa menghubungi situs web yang meng-hosting informasi secara langsung.


(npb/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Belanja Modal Google 2x Lebih Besar Dari PAD Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular