Waspada! Orang Dewasa Berpotensi Tertutar Hepatitis Misterius
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus hepatitis akut misterius terus bertambah di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Kasus hepatitis misterius ini kebanyakan menyerang anak-anak.
Namun, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta mengingatkan orang dewasa atau lanjut usia tetap berpotensi tertular hepatitis akut yang masih misterius.
"Dari kasus-kasus yang ada di dunia itu terjadi pada anak umur satu bulan sampai 16 tahun, tapi sebenarnya bisa mengenai ke semua usia bila berhubungan dengan pasien hepatitis akut," ujar Kepala Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSPI Sulianti Saroso Jakarta Titi Sundari,
dilaporkan Antara dan dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (13/5/2022).
Tapi hingga saat ini, ia mengatakan, kasus penyakit hepatitis akut baru dilaporkan terjadi pada anak dengan usia satu bulan hingga 16 tahun.
Ia menyampaikan salah satu upaya terhindar dari penularan penyakit, termasuk hepatitis akut, yakni dengan menjaga kebersihan tangan. Pihaknya pun menyarankan kepada masyarakat lebih sering mencuci tangan dengan sabun, dibilas air mengalir.
"Fungsi dari sabun adalah menurunkan tegangan permukaan dari tangan sehingga kuman yang melekat akan mudah lepas," tuturnya.
Ia meminta masyarakat agar mencuci tangan dengan benar dari telapak tangan hingga ujung jari.
"Mencuci tangan tidak hanya sekadar dengan membasuh air saja, apalagi tidak memakai sabun. Setelah cuci tangan jangan lupa untuk mengeringkan agar tetap higienis," ucapnya.
Selain dengan sabun, lanjut dia, membersihkan tangan juga bisa dengan penyanitasi tangan. Alkohol pada penyanitasi tangan berperan sebagai antiseptik yang bisa membunuh 90 persen antibakteri, antivirus, dan antijamur.
Namun pada kasus hepatitis akut, ia mengatakan, masyarakat disarankan untuk lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Pasalnya, pada kasus hepatitis akut sekarang ini dicurigai penyebab salah satunya adalah adenovirus, di mana alkohol 70 persen pada penyanitasi tangan tidak cukup efektif untuk membunuh kuman tersebut.
"Sehingga pedoman WHO pun menyampaikan bahwa mencuci tangan lebih baik dengan sabun dan air mengalir." pungkasnya.
(roy/roy)