Hepatitis Misterius Tewaskan 3 Anak, Kemenkes Lakukan Ini

Tim, CNBC Indonesia
05 May 2022 16:30
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkapkan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada Anak.

"Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan" ungkap dr. Nadia dalam keterangan resmi, Kamis (5/5/2022).

Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. Ketiganya negatif COVID-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.

"sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan" ucap dr. Nadia

Selain Itu, tambah dr. Nadia tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak. Dan tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.

Sebelumnya, Hanifah Oswari, spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan kalau berita yang mengaitkan penyakit ini dengan vaksin Covid-19 tidak benar.

"Itu tidak benar, tidak ada bukti hepatitis ini berhubungan dengan vaksin covid-19. Memang ada berhubungan dengan virusnya, namun itupun belum ada bukti berhubungan secara langsung, karena masih mungkin ini kejadian yang bersamaan, namun bukan penyebab pastinya," jelas Hanifah.

Untuk penyelidikan ini pemerintah juga sudah menunjuk RS Sulianti Saroso dan Laboratorium FK UI sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan spesimen karena banyak yang harus diketahui, mengenai penyebab dan alasan banyak anak yang terkena berbarengan bukan hanya di Indonesia tetapi banyak negara.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022. Hepatitis akut ini belum diketahui penyebabnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Temukan 18 Kasus Hepatitis Misterius , Terbanyak di Mana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular