Hepatitis Akut Terkait Vaksin Covid, Kemenkes: Gak Nyambung!

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
05 May 2022 12:46
world hepatitis day concept with medical tools and pills placed on gray background. Ilustrasi Hepatitis (photo created by jcomp via Freepik)
Foto: Ilustrasi Hepatitis (photo created by jcomp via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini tengah beredar penyakit hepatis akut berat yang menyerah anak di bawah 16 tahun. Parahnya, di tengah investigasi pemerintah justru banyak berita tidak benar yang beredar dan mengaitkan penyakit ini dengan vaksin Covid-19.

Hanifah Oswari, spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan kalau berita yang mengaitkan penyakit ini dengan vaksin Covid-19 tidak benar.

"Itu tidak benar, tidak ada bukti hepatitis ini berhubungan dengan vaksin covid-19. Memang ada berhubungan dengan virusnya, namun itupun belum ada bukti berhubungan secara langsung, karena masih mungkin ini kejadian yang bersamaan, namun bukan penyebab pastinya," jelas Hanifah dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan pada Kamis (5/5/2022).

Hanifah juga menegaskan kalau menghubungkan virus sendiri dengan penyakitnya belum bisa ditentukan, apalagi dengan vaksinnya. Oleh karena itu, hal ini perlu diluruskan, apalagi pemerintah juga tengah melakuan banyak hal.

Misalnya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran terkait penemuan kasus hepatitis akut. Kemenkes meminta dukungan serius pemda, faskes, kantor kesehatan pelabuhan, SDM kesehatan, dan pemangku kepentingan soal penemuan hepatitis akut.

Kewaspadaan meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSCM Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam rentang dua minggu terakhir.

Investigasi penyebab hepatitis misterius

Bukan cuma itu, pemerintah juga sudah menunjuk RS Sulianti Saroso dan Laboratorium FK UI sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan spesimen karena banyak yang harus diketahui, mengenai penyebab dan alasan banyak anak yang terkena berbarengan bukan hanya di Indonesia tetapi banyak negara.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022. Hepatitis akut ini belum diketahui penyebabnya.

Hanifah mengungkap gejala awal yang banyak terjadi di kasus tersebut. Menurut dr Hanifah Oswari hal yang harus diwaspadai pada anak adalah keluhan gangguan pencernaan. Sebagian anak yang mengalami hepatitis misterius ini awalnya mengeluh diare, sakit perut, mual, dan muntah.

"Mengenai hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini, kami melihat laporan-laporan kasus yang sudah ada, bahwa mulainya itu dengan gejala gastrointestinal, seperti misalnya diare, mual, muntah, dan sakit perut yang kadang-kadang disertai demam ringan," kata Hanifah.

Gejala yang lebih berat seperti pembekuan darah dan juga penurunan kesadaran.

"Oleh karena itu, jangan tunggu sampai kuning baru dibawa ke fasilitas kesehatan [faskes]. Bawa anak kita ke tenaga kesehatan agar tenaga kesehatan bisa memikirkan lebih lanjut apa yang harus dilakukan serta tidak kehilangan momentum. Jangan tunggu kehilangan kesadaran dan menimbulkan kematian," tegas Hanifah.

Meski belum ditemukan penyebabnya, Hanifah menyebutkan adalah langkah pencegahan yang bisa dilakukan karena virus ini diduga menular melalui saluran napas dan saluran cerna. Untuk menjaga saluran napas bisa dilakukan seperti protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yakni dengan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

"Untuk menjaga saluran cerna, bisa mencuci tangan dengan sabun saat makan dan minum, memastikan makan dan minuman matang, serta tidak menggunakan alat makan bersama, serta jangan kontak dengan orang yang sakit," ungkap Hanifah.

Orang tua diimbau agar mewaspadai gejala awal tersebut sebelum mengarah ke hepatitis. Alasannya, menurut Hanifah, bila sudah parah maka anak akan memerlukan transplantasi hati.


(Teti Purwanti/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hepatitis 'Misterius' Picu 3 Anak RI Meninggal, Bisa Sembuh?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular