
AS Waspada Hepatitis Misterius Masuk, 5 Anak Meninggal

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) sedang menyelidiki 109 kasus hepatitis parah pada anak-anak, termasuk lima kematian. Penyelidikan itu dilakukan untuk menentukan penyebabnya dengan infeksi adenovirus sebagai jalur penyelidikan utama.
Hepatitis misterius ini menurut CDC membuat lebih dari 90% anak-anak dirawat di rumah sakit dan 14% membutuhkan transplantasi hati.
Kasus-kasus yang sedang diselidiki terjadi selama tujuh bulan terakhir di 25 negara bagian dan teritori. Mayoritas pasien telah pulih sepenuhnya dan telah dipulangkan dari rumah sakit.
Lebih dari separuh anak-anak memiliki infeksi adenovirus yang dikonfirmasi. Namun, pejabat CDC mengatakan mereka belum tahu apakah adenovirus adalah penyebab sebenarnya.
Adenovirus adalah virus umum yang biasanya menyebabkan gejala pilek atau flu ringan, atau masalah perut dan usus. Ini bukan penyebab hepatitis parah yang diketahui pada anak-anak yang sehat, meskipun telah dikaitkan dengan penyakit pada anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah.
"Kami juga belum tahu apa peran faktor lain, seperti paparan lingkungan, obat-obatan, atau infeksi lain yang mungkin dimiliki anak-anak," kata Jay Butler, wakil direktur penyakit menular di CDC, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (7/5/2022).
Butler memastkan bahwa vaksinasi Covid-19 bukanlah penyebab penyakit. Anak-anak yang terpapar memiliki usia rata-rata dua tahun, yang berarti sebagian besar dari mereka tidak memenuhi syarat untuk menerima vaksin.
CDC masih menyelidiki apakah ada hubungan dengan virus Covid-19. Namun, sembilan kasus awal anak-anak dengan hepatitis berat di Alabama tidak memiliki Covid.
Virus hepatitis A, B, C, D dan E belum ditemukan pada anak-anak selama penyelidikan awal, menurut CDC.
AS belum melihat peningkatan infeksi adenovirus berdasarkan data yang tersedia. Namun, Dr Umesh Parashar, seorang pejabat CDC, mengatakan AS tidak memiliki sistem nasional yang baik untuk melakukan pengawasan terhadap virus tersebut. Butler menyebut CDC sedang bekerja untuk meningkatkan pengawasannya.
CDC juga belum mendokumentasikan peningkatan yang signifikan dalam kasus hepatitis pada anak-anak atau transplantasi hati, tetapi itu berdasarkan data awal dan dapat berubah, menurut Butler. Namun, Inggris - yang pertama kali memperingatkan dunia tentang masalah ini - telah mendokumentasikan peningkatan yang signifikan.
Adapun gejala hepatitis termasuk muntah, urin gelap, tinja berwarna terang, dan kulit menguning. Orang tua harus menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka jika ada kekhawatiran, kata Butler.
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Tunggu Kuning, Waspada Gejala Hepatitis Akut Misterius