Jerit Pilu Investor Kripto Akibat Harga Terra LUNA Anjlok 98%

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 12/05/2022 13:15 WIB
Foto: terra luna crypto

Jakarta, CNBC Indonesia - Para investor aset kripto Terra LUNA gigit jari karena harga aset kripto buatan Terra Labs itu anjlok 98% dalam sepekan terakhir. Pada hari Rabu, kripto tersebut berada di bawah US$1 turun drastis dari puncaknya US$120 (Rp 1,7 juta) bulan lalu.

Kerugian itu terjadi dalam semalam, penurunan harga 98% terjadi dalam waktu hanya 24 jam. Termasuk juga membuat kapitalisasi pasarnya amblas menjadi US$500 juta (Rp 7,2 triliun) dari sebelumnya di angka US$40 miliar (Rp 5.829 triliun).

Para investor menumpahkan kesedihan kehilangan kekayaannya dalam media sosial. "Saya kehilangan semua tabungan hidup saya. Telah membeli Terra LUNA seharga US$85 tidak yakin apa yang harus dilakukan," kata slah satu anggota r/TerraLuna sub-reddit, dikutip dari Independent, Kamis (12/5/2022).


Pengguna lainnya curhat kehilangan US$15 ribu (Rp 218,5 juta), setelah gagal menjual kepemilikan untuk mendapatkan keuntungan besar saat harganya di atas US$100 (Rp 1,4 juta) bulan lalu. Akhirnya dia menyesal dengan sifat serakahnya karena ingin untung lebih banyak lagi.

Foto: Pergerakan harga aset kripto Terra LUNA yang anjlok dari US$120 per koin menjadi di bawah US$1 (Doc. CoinMarketCap)

"Saya seharusnya menguangkan saat harga US$100, maka akan naik US$25 ribu (Rp 364,3 juta)," tulis pengguna Reddit No-Forever.

"Namun saya menjadi serakah dengan harapan mendapatkan lebih banyak uang sehingga saya tidak dapat membayar uang muka sebuah rumah untuk keluarga saya. Saya kira tidak ada rumah dan tabungan saat itu," jelansya.

Beberapa pengguna membagikan postingan bunuh diri, setelah kekayaan mereka itu tidak berharga lagi. Sementara beberapa orang lain menawarkan dukungan dengan membagikan link ke hotline bunuh diri seluruh dunia.

"Saya kehilangan lebih dari US$450 ribu (Rp 6,5 miliar), saya tidak bisa membayar ke bank," kata salah satu pengguna. "Aku akan segera kehilangan rumahku, aku akan jadi tunawisma. Bunuh diri merupakan satu-satunya jalan keluar untukku".

Penurunan nilai Terra bersamaan dengan jatuhnya harga Bitcoin lebih dari 50% sejak harganya menyentuh US$69 ribu (Rp 1 miliar) pada bulan November. Serta diperparah dengan masalah stablecoin TerraUSD.

TerraUSD dikaitkan dengan dolar AS, namun harganya turun tajam awal minggu ini ke angka US$0,29 (Rp 4.200). Luna Foundation Guard (LFG), yang merupakan layanan untuk TerraUSD, mengupayakan mengumpulkan lebih dari US$1 miliar (Rp 14,5 triliun) untuk melanjutkan stablecoin algoritmik, meskipun banyak investor percaya proyek itu akan berakhir.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat