Kupas Tuntas Bisnis Startup Quick Commerce yang Lagi Menjamur

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
10 May 2022 12:05
Pasar Cijantung (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pasar Cijantung (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Dengan menerapkan model bisnis yang unik, perusahaan quick commerce punya beberapa keunggulan dibandingkan dengan penyedia layanan belanja online lainnya. Namun, mereka juga punya kekurangan dibanding perusahaan dengan model bisnis berbeda.

Berikut adalah beberapa keunggulan perusahaan quick commerce:

- Penawaran yang unik

Model bisnis quick commerce menciptakan pasar baru dengan memperkenalkan sistem pengiriman last mile dengan hitungan biaya rendah.

Hasilnya, perusahaan quick commerce tidak hanya mampu bersaing dengan e-commerce besar, tetapi juga dengan toko lokal dengan menawarkan pelanggan mereka kenyamanan yang lebih dengan tetap mempertahankan harga yang kompetitif.

- Peluang untuk mitra pengiriman

Perusahaan-perusahaan quick commerce menawarkan peluang kerja kepada mitra pengiriman. Bahkan ketika beroperasi pada model bisnis agregator, ia mempekerjakan beberapa mitra pengiriman yang dapat bekerja pada jadwal waktu mereka dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Hal ini telah membuka kesempatan kerja bagi sejumlah besar orang yang sebelumnya menganggur dan tanpa sumber pendapatan yang stabil.

- Potensi pertumbuhan lebih besar

Perusahaan quick commerce bisa berekspansi lebih cepat ke pelosok kota hingga negara, karena mengandalkan toko gelap yang berukuran lebih kecil. Selain itu, seiring waktu, mereka dapat memperluas model bisnis mereka di luar pengiriman barang terbatas dan memperluasnya untuk menyediakan layanan lain di luar barang belanjaan.

Namun, model bisnis quick commerce juga punya kekurangan:

- Model yang rakus modal

Tidak peduli seberapa efisien yang diterapkan sistem quick commerce, biaya operasionalnya selalu lebih tinggi dari layanan e-commerce biasa. Perusahaan quick commerce membutuhkan modal besar untuk menyediakan infrastruktur gudang dan pengiriman, termasuk rantai pendingin untuk barang kebutuhan sehari-hari.

Biaya tinggi yang terkait dengan pengiriman semacam itu menyulitkan perusahaan quick commerce untuk bersaing dengan margin rendah.

- Risiko ke perekonomian lokal

Model pengiriman quick commerce dapat menggerus permintaan atas toko kelontong, warung, hingga tukang sayur sehingga berpotensi mengganggu perekonomian lokal. Belum lagi, kenyamanan pengiriman dengan quick commerce membuat konsumen memilih memesan dari rumah daripada berjalan ke pasar tradisional setempat.

(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular