
Kupas Tuntas Bisnis Startup Quick Commerce yang Lagi Menjamur

Untuk menawarkan fitur-fitur yang membedakan mereka dengan platform e-commerce lainnya, perusahaan quick commerce juga menerapkan model bisnis yang khusus. Berikut adalah beberapa kunci penting dari cara quick commerce beroperasi:
- Fokus di barang yang paling laris
Alih-alih menyimpan inventaris semua jenis produk, startup quick commerce hanya mencantumkan produk yang paling banyak diminta di aplikasi mereka. Ini termasuk barang kebutuhan sehari-hari dan produk lain yang lebih sering dipesan pelanggan.
Strategi ini mengurangi biaya logistik, karena mereka tidak membutuhkan gudang yang berukuran besar. Selain itu, gudang yang lebih kecil memungkinkan perusahaan untuk menyewa ruang di pusat kota daripada gudang yang jauh lebih besar di luar kota.
- Strategi gudang mikro
Startup q-commerce menerapkan "strategi gudang mikro" yaitu fokus di lingkungan padat penduduk di kota besar dengan adopsi layanan online yang tinggi. Mereka kemudian menyewa atau membeli ruang untuk menyimpan stok barang dagangan yang disebut sebagai cloud store atau dark store.
Toko gelap atau dark store ini biasanya terletak di jantung kota atau di tengah lokasi dengan permintaan tinggi. Desain toko gelap biasanya menyerupai minimarket atau supermarket, dengan barang dagangan yang disusun di rak sesuai kategori. Perbedaannya, dark store tidak menerima konsumen langsung, dan hanya bisa diakses oleh mitra pengiriman.
Tujuan penentuan lokasi dan desain ini agar mitra pengiriman, seperti ojek online, bisa dengan mudah mengambil dan mengirimkan barang dalam hitungan menit. Strategi ini juga menghemat biaya pengiriman dan waktu penjemputan order.
- Pola pengiriman yang direncanakan dengan matang
Perusahaan quick commerce mempekerjakan atau bermitra dengan pengantar barang dengan rute dan waktu kerja tertentu. Mereka bahkan memisahkan zona di dalam kota ke dalam kategori yang berbeda berdasarkan jumlah pengiriman yang akan dilakukan.
Misalnya, sebuah perusahaan membedakan zona pengirimannya sebagai Tipe 1 dan Tipe 2. Zona Tipe 1 harus menangani 50 pengiriman setiap hari, sedangkan zona Tipe 2 harus menangani 100 pengiriman, membuat yang terakhir lebih sulit dan memakan waktu.
Dengan zonasi ini sumber daya pengiriman terdistribusi dengan baik. Mitra pengiriman ini dipantau melalui sistem GPS dan juga diberikan insentif untuk pengiriman yang lebih efisien.
Selain itu, perusahaan biasanya menugaskan lebih dari satu pesanan pengiriman ke mitra pengiriman berdasarkan lokasi dan jarak pesanan. Ini menjadi salah satu cara yang efisien agar mencegah kurir bolak-balik dalam melakukan pengiriman dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengiriman.
- Model harga sesuai pengiriman
Model bisnis quick commerce termasuk berbiaya tinggi dibandingkan dengan perusahaan e-commerce tradisional karena sistem pengiriman last-mile. Oleh karena itu, sebagian besar startup membebankan biaya pengiriman dengan nominal tertentu kepada pelanggan, bervariasi sesuai dengan nilai pesanan dan jarak dari toko gelap.
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)