
Dicaplok Elon Musk, Masa Depan Twitter Masih Gelap

Jakarta, CNBC Indonesia - Twitter di bawah kepemilikan Elon Musk masih gelap. Setidaknya itu yang dikatakan oleh CEO Parag Agrawal, setelah kesepakatan pembelian perusahaan ditutup.
Reuters melaporkan Agrawal bertemu dengan para karyawan Twitter dalam pertemuan Town Hall. Di sana dia mengatakan masa depan Twitter masih belum pasti saat ini.
Para karyawan mempertanyakan apakah rencana Elon Musk termasuk soal PHK. Selain itu mereka juga menanyakan alasan dewan direksi akhirnya untuk kesepakatan tersebut.
Mereka juga menanyakan dengan kesepakatan ini, apakah membuat Donald Trump akan kembali ke Twitter dan diizinkan oleh Elon Musk. Sebelumnya mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ditangguhkan secara permanen dari Twitter tahun lalu.
Terkait PHK, pengganti Jack Dorsey itu mengatakan karyawan tidak ada rencana melakukannya. Sayang, selain itu Agrawal menangguhkan banyak pertanyaan tersebut dan menyebutnya harus ditanyakan pada Elon Musk secara langsung.
"Begitu kesepakatan ditutup, kami tidak tahu ke arah mana platform akan pergi," ujarnya, dikutip Selasa (26/4/2022).
Sementara terkait pertanyaan mengenai Donald Trump, dia menjelaskan "Saya percaya ketika kita memiliki kesempatan berbicara dengan Elon, itu adalah pertanyaan yang harus kita jawab dengannya".
Sementara menurut ketua dewan direksi Twitter, Bret Taylor, perjanjian dengan bos SpaceX itu memprioritaskan kesinambungan operasi hingga akhirnya kesepakatan ditutup. "Saya pikir kami merasa sangat nyaman jika (kesepakatan) memberi tim ini kemampuan membuat perusahaan sukses di antara penandatangan dan penutupan transaksi," jelas Taylor.
Reuters juga melaporkan, mengutip Twitter, Elon Musk akan ikut acara tanya jawab bersama staff Twitter di kemudian hari.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Parag Agrawal, Bos Baru Twitter Pengganti Jack Dorsey