Orang Ini Juluki Warren Buffett Musuh No. 1 Bitcoin, Setuju?

Tim, CNBC Indonesia
08 April 2022 14:25
Peter Thiel
Peter Thiel, Mantan CEO PayPal (Doc. IST)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan CEO PayPal, Peter Thiel menyebut Warren Buffet sebagai musuh nomor satu yang mencoba menghentikan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Dogecoin. Hal ini disampaikannya dalam sebuah Konferensi Cryptocurrency di Miami, AS, Kamis (7/4/2022).

"[Warren Buffett] musuh nomor satu," ujar Peter Thiel seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (8/4/2022). "Kakek sosiopat (ganguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku dan pola pikir antisosial) dari Omaha." Perusahaan investasi Warren Buffet Berkshire Hathaway berbasis di Omaha.

Selain mengcemooh Warren Buffet, Peter Thiel juga mengolok-olok CEO JPMorgan Jamie Dimon dan CEO BlackRock Larry Fink atau konten negatif mereka terhadap cryptocurrency. Ia menyebut pandangan mereka "bias bankir New York City".

Setelahnya dia juga menyemangati para pecinta cryptocurrency yang hadir dalam konferensi itu untuk berjuang agar harganya terus meroket.

"Inilah yang harus kita perjuangkan agar Bitcoin naik 10 kali lipat atau 100 kali lipat dari sekarang," ungkap Peter Thiel. "Ketika mereka memilih untuk tidak mengalokasikan dananya ke Bitcoin, itu adalah pilihan yang sangat politis."

Juru bicara Berkshire Hathaway dan juru bicara JP Morgan menolak berkomentar atas pernyataan Peter Thiel.

Namun Larry Fink tampaknya tak sepenuhnya meremehkan cryptocurrency. Dalam sebuah suratnya kepada pemegang saham bulan lalu, dia menulis bahwa serangan militer Rusia ke Ukraina dapat mempercepat adopsi mata uang digital.

"Sistem pembayaran digital global, yang dirancang dengan cermat, dapat meningkatkan penyelesaian transaksi internasional sambil mengurangi risiko pencucian uang dan korupsi," tulis Larry Fink.

Warren Buffett, seorang investor saham ternama, memang sejak lama menunjukkan ketidaksukaannya pada Bitcoin. Ia bahkan menyebut investasi di kripto paling populer itu sebagai investasi yang buruk.

Tahun 2018 lalu saat pertemuan tahunan Berkshire, investor kawakan ini pernah membandingkan uang kripto dengan kemungkinan kotak racun tikus. Selanjutnya dia mengatakan pada CNBC, Bitcoin tidak menciptakan apa-apa.

"Saat Anda membeli aset nonproduktif, semua yang anda andalan adalah orang membayar lebih pada anda karena mereka lebih bersemangat saat ada orang lain datang," kata Warren, dikutip dari Express.

Beberapa minggu sebelumnya, dia bahkan menyebut berinvestasi pada Bitcoin adalah perjudian. Menurutnya itu jenis pemain bukan investasi. Warren juga sempat memperingatkan para investor jika Bitcoin dan mata uang kripto lain 'hampir pasti' akan datang 'di akhir yang buruk'.

Namun pada Februari 2022, Barkshire Hathaway melakukan tindakan yang berbeda dengan ucapan Warren Buffet. Perusahaan itu membeli US$1 miliar saham Nubank, bank digital yang berbasis di Brasil.

Nubank merupakan neobank atau jenis bank baru yang beroperasi di luar aturan sistem perbankan tradisional. Faktor pembeda perusahaan adalah menawarkan kartu kredit yang dikendalikan sepenuhnya melalui aplikasi seluler. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk melacak transaksi secara real time, memblokir kartu kredit masing-masing, mengajukan kenaikan batas dan menghubungi dukungan pelanggan.

Nubank juga memiliki unit investasi bank digital, NuInvest, yang salah satu dari sekian banyak penawaran yang ada memungkinkan pengguna untuk memasukkan uang ke dalam dana pertukaran dagang bitcoin (Bitcoin ETF).

Sebelumnya Berkshire telah membeli saham senilai US$ 500 juta di Nubank pertengahan tahun lalu, beberapa bulan sebelum perusahaan tersebut go public pada Desember 2021. Pada saat itu, Nubank mengumumkan bahwa ini adalah investasi tunggal terbesar yang pernah diterima bank digital tersebut.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular