
AS Diam-diam Uji Rudal Hipersonik, Tak Mau Rusia Tahu

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat diam-diam menguji rudal hipersonik bulan lalu. Militer AS memutuskan untuk merahasiakannya selama dua minggu untuk menghindari peningkatan ketegangan dengan Rusia.
Tes yang dilakukan pertengahan Maret itu dilakukan tepat ketika Presiden Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Eropa untuk membahas invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina.
Dikutip CNBC Indonesia dari Daily Mail, rudal bernama Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) itu ditembakkan dari pesawat pengebom B-52.
Rudal itu terbang pada ketinggian lebih dari 65.000 kaki untuk 300 mil - yang akan memakan waktu sekitar lima menit
Defense Advanced Research Projects Agency atau DARPA menyebut rudal hipersonik itu berhasil mencapai kecepatan melampaui Mach 5, dan rudal itu sukses mencapai semua tujuan tes.
Adapun tes ini dilakukan secara diam-diam mengingat tensi antara AS dan Rusia sedang sangat tinggi terkait perang di Ukraina.
Uji coba rudal ini juga dilakukan tepat beberapa hari setelah Rusia menggunakan rudal hipersoniknya untuk menyerang gudang amunisi Ukraina barat.
Padahal pejabat AS baru-baru ini meremehkan penggunaan rudal hipersonik Kinzhal oleh Rusia, yang pada dasarnya adalah versi peluncuran udara dari rudal balistik jarak pendek Iskander Rusia dan bukan persenjataan hipersonik baru.
AS sendiri disebut tertinggal dalam pengembangan teknologi rudal hipersonik dari Rusia dan juga China.
China diperkirakan telah berhasil menguji kendaraan luncur hipersonik selama musim panas ini. Sementara Rusia telah menguji rudal hipersonik yang diluncurkan dari kapal selam, yang dikenal sebagai Tsirkon.
Tahun lalu, Jenderal David Thompson, wakil kepala operasi ruang angkasa Angkatan Luar Angkasa AS, menyatakan bahwa AS tidak secanggih China atau Rusia dalam senjata hipersonik.
"Kami harus mengejar ketertinggalan dengan sangat cepat. Orang China telah memiliki program hipersonik yang sangat agresif selama beberapa tahun."ujarnya saat itu.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Sebut Keselamatan Awak ISS Prioritas Utama, Kenapa?