Internasional

Fenomena Apa Ini? 3 Negara Bersatu Genjot Senjata Hipersonik

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 April 2022 08:01
Korea Utara melakukan uji coba nuklir, negeri itu meluncurkan rudal hipersonik. (AP/Lee Jin-man)
Foto: Korea Utara melakukan uji coba nuklir, negeri itu meluncurkan rudal hipersonik. (AP/Lee Jin-man)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia akan berkolaborasi menggenjot pembuatan senjata hipersonik. Ini dilakukan sebagai bagian dari aliansi AUKUS, yang dibentuk ketiganya, di wilayah Indo Pasifik.

"Kami ... berkomitmen hari ini untuk memulai kerja sama trilateral baru pada hipersonik dan kontra-hipersonik," kata ketiganya dalam sebuah pernyataan bersama, Selasa (5/4/2022), dikutip dari Channel News Asia.

Bukan hanya itu, ketiganya juga akan meningkatkan "kemampuan perang elektronik". Ini terkait kemampuan siber, kecerdasan buatan, hingga teknologi kuantum.

"Seiring kemajuan pekerjaan kami dalam hal ini dan kemampuan pertahanan dan keamanan penting lainnya, kami akan mencari peluang untuk melibatkan sekutu dan mitra dekat," tambahnya.

Di global, sebenarnya sejumlah negara memiliki senjata hipersonik. Selain Amerika Serikat (AS), da pula Rusia, China, dan Korea Utara.

Pengumuman pada Selasa datang hanya beberapa minggu setelah Moskow mengatakan telah meluncurkan rudal untuk pertama kalinya dalam perang di Ukraina. Rudal hipersonik, dapat terbang dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara.

Berbeda dengan rudal balistik yang terbang tinggi ke luar angkasa dalam bentuk busur untuk mencapai target mereka, senjata hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer. Ini berpotensi mencapai target lebih cepat.

Rudal hipersonik juga dapat bermanuver, seperti rudal jelajah yang jauh lebih lambat dan seringkali subsonik. Itu membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.

Menurut US Congressional Research Service (CRS), Rusia dipandang sebagai negara paling maju di bidang ini. Sementara China juga secara agresif mengembangkan teknologinya, 

CRS juga mengatakan Prancis, Jerman, Australia, India, dan Jepang juga telah mengerjakan hipersonik. Sedangkan Iran, Israel, dan Korea Selatan telah melakukan penelitian dasar tentang teknologi tersebut.

AS, Inggris dan Australia meluncurkan pakta keamanan AUKUS pada September tahun lalu. Pakta tersebut diproklamirkan pada saat itu sebagai memungkinkan tiga sekutu untuk berbagi teknologi canggih.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Jadi Raksasa Militer Baru Dunia, AS: Kami Tak Takut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular