Warning Kemenkes Soal Lonjakan Kasus Omicron Luar Jawa-Bali

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 16/02/2022 16:23 WIB
Foto: Siti Nadia saat memberikan keterangan pers. (Dok: Tangkapan layar YouTube Setpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan mengingatkan wilayah di luar Jawa-Bali memiliki potensi kenaikan kasus. Ini kemungkinan terjadi dalam 3-4 minggu kemudian.

Terkait hal ini, pihak Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada meskipun terjadi penurunan kasus di wilayahnya. Selain itu juga mengimbau tetap melaksanakan protokol kesehatan, deteksi dini, dan vaksinasi.

"Masyarakat tetap waspada walaupun terjadi penurunan kasus di wilayahnya mengingat bahwa non Jawa-Bali ada potensi peningkatan 3-4 minggu. Tetap melaksanakan prokes, deteksi dini, dan vaksinasi," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia, dalam konferensi pers online, Rabu (16/2/2022).


Wilayah Jawa-Bali mengalami peningkatan kasus dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah provinsi yang mengalami peningkatan kasus mendekati Delta, bahkan ada yang sudah melampaui puncak kasus pertengahan tahun lalu.

Misalnya DKI Jakarta, saat Delta mencapai 14 ribu kasus. Saat varian omicron menyebar, kasus konfirmasi menyentuh 15.825 kasus.

Begitu pula dengan Bali. Saat Delta, kasus puncak provinsi itu adalah 1.900 kasus dan omicron mencapai 2.500 kasus.

Secara nasional, kasus konfirmasi juga sudah melewati puncak kasus Delta. Saat pertengahan tahun lalu, puncaknya mencapai 56 ribu sementara pada 15 Februari 2022 telah berada di angka 57.049.

Namun untuk jumlah kematian dan positivity rate tidak setinggi saat kasus Delta berada di puncaknya. Pada kasus kematian berada adalah 134 orang berbeda dengan Delta sebanyak 2.500 kasus.

"Angka positivity rate sebesar 16,68% bandingkan Delta angka positivity 50%," ungkap Siti Nadia.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat