Kasus Omicron Sudah Lampaui Delta, Ini Kabar Baiknya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 16/02/2022 14:05 WIB
Foto: Suasana aktivitas di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus omicron di Indonesia memang sudah melampaui saat varian Delta menyebar pertengahan tahun lalu. Namun Kementerian Kesehatan menyebutkan masih ada beberapa kabar baik.

Pada 15 Februari 2022 kemarin, kasus Covid-19 menyentuh angka 57.049 kasus. Ini sudah melebihi puncak kasus Delta yakni 56 ribu.

"Tetapi melihat jumlah kematian per kemarin 134 kematian jumlah jauh lebih rendah pada saat Delta 56 ribu angka kematian sekitar 2.500. Angka positivity rate kemarin sebesar 16,68% bandingkan Delta angka positivity 50%," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/2/2022).


Jumlah keterisian isolasi dan rumah sakit juga masih rendah. Sebab hingga saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi untuk pasien omicron.

Misalnya Sumatera Utara jumlah kasus 637 dan ketersediaan kapasitas isolasi mencapai 4000an. DKI Jakarta penggunaan tempat tidur isolasi 8.418 yang sudah terisi dengan kapasitas lebih dari 15 ribu.

Hal yang sama juga terjadi di beberapa provinsi di pulau Jawa. Namun menurutnya jumlah kapasitas isolasi masih tersedia, apalagi jika ad konversi maka penambahannya mencapai 1,5 kali dari ketersediaan.

Keterisian ICU juga tidak melebihi kapasitas yang disediakan. Di Sumatera 21 sudah terisi dari 390 yang tersedia. DKI Jakarta dengan keterisian 44%, Banten 29%, Jawa Barat 26%, Jogjakarta 21%, dan Bali 41%.

"Tapi tentunya ketersediaan ICU tanpa atau belum memperhitungkan kondisi konversi atau penambahan kapasitas," jelas Siti Nadia.

Saat Delta, Indonesia memiliki total 140 ribu kapasitas tempat perawatan. Sementara ini yang disediakan baru 80 ribu, belum dengan jumlah konversi.

"Kita sediakan 80 ribu belum terjadi konversi penyediaan untuk perawatan ICU dan isolasi," ungkapnya.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Fintech Lending Soal Tuduhan "Kartel Bunga" - Masa Depan Pindar