Benarkah Roket SpaceX Elon Musk Hampir Tabrak Bulan?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 February 2022 13:10
The full moon sets behind trees in the Taunus region near Frankfurt, Germany, Thursday, May 7, 2020. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: Ilustrasi Bulan Purnama (AP/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah roket dikabarkan akan menabrak Bulan pada Maret mendatang. Pada awalnya, para ahli mengira roket tersebut milik SpaceX dan akhirnya diperkirakan bukan berasal dari perusahaan Elon Musk itu.

Dugaan awalnya adalah roket Falcon 9 SpaceX terlihat pada awal 2015. Ditemukan oleh Catalina Sky Survey saat memindai langit dan melacak obyek seperti komet pada lintasan yang membawa ke dekat Bumi.

Berikutnya dia melihat obyek misterius melintas melewati Bulan. Awalnya benda tersebut diduga adalah asteroid.

Bill Gray, analis data Amerika Serikat (AS) yang melacak obyek seperti asteroid dan beberapa orang lainnya menduga jika obyek adalah Falcon 9. Roket itu diketahui telah meledak dengan probe DSCOVR pemantau Matahari.

"Obyek memiliki kecerahan yang diharapkan dan telah muncul pada waktu yang diharapkan dan bergerak dalam orbit yang wajar," ungkap Gray.

Namun dugaan tersebut akhirnya dibatalkan setelah Gray menerima email pada hari Sabtu lalu. Email datang dari Jon Giorgini yang merupakan engineer di NASA and Caltech's Jet Propulsion Laboratory.

Giorgini melakukan pengembangan Horizon yang merupakan database online terkait obyek yang bergerak di Tata Surya. Terdiri dari Matahari hingga pesawat luar angkasa.

Melalui sistem Horizon, terlihat lintasan Falcon 9 tidak berada cukup dekat dengan Bulan. Oleh karena itu Gray mencari roket peluncur lain yang lebih sesuai.

Dia memperkirakan bongkahan tersebut adalah bagian dari tahap ketiga roket Long March. Roket tersebut diluncurkan oleh China tahun 2014 sebagai bagian misi ke Bulan, dikutip dari ABC, Selasa (15/2/2022).

Saat itu, Chang'e 5-T1 terdiri atas sampel kapsul pengembalian yang terpasang pada pesawat antariksa. Lalu dikirimkan untuk mengelilingi Bulan sebelum kembali ke Bumi.

Kapsul terpisah dari pesawat dan kembali masuk ke atmosfer untuk berikutnya mendarat di Mongolia. Namun tahapan roket tetap berada di antariksa.

Dia menjelaskan identitas obyek mungkin berubah, namun hal lainnya tetap sama. Gray memperkirakan roket akan jatuh pada 3 Maret pukul 11:25:58 AEDT atau sekitar 07:25 WIB di kawah Hertzsprung.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Ada yang Ngaku, Roket Siapa Nih yang Tabrak Bulan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular