Puncak Omicron Diprediksi Februari, Menkes: Tak Perlu Panik

Tech - Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 January 2022 18:25
Menteri Kesehatan Budi Gunadi SadikinSaat Memberikan Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM, 16 Januari 2022. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden) Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi SadikinSaat Memberikan Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM, 16 Januari 2022. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memprediksi puncak kasus infeksi Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Februari hingga Maret 2022. Meski begitu pemerintah mengimbau masyarakat untuk jangan panik.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan berdasarkan pengalaman negara-negara lain puncak infeksi Covid-19 akan terjadi pada 35 hari hingga 65 hari setelah ditemukan penularan pertama. Untuk hal ini masyarakat harus dipersiapkan masyarakat.

"Sudah terlihat dari negara-negara tersebut tingkat hospitalisasi-nya antara 30-40% dari hospitalisasi varian Delta. Jadi meski kenaikannya cepat dan tinggi, jumlah kasus akan banyak tetapi hospotalisasinya lebih rendah," ujar Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers digital di Jakarta, Minggu (16/1/2022).

"Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat, jika nanti ada kenaikan jumlah kasus cepat dan banyak tidak usah panik, kita terus waspada, kita monitor ketat artinya yang masuk rumah sakit berapa. Sampai sekarang sudah lebih dari 500 orang terkena omicron dan dirawat di rumah sakit dan yang pulang sudah 300-an, yang butuh oksigen cuma tiga dan itu masih ringan tidak perlu sampai pakai ventilator."

Koordinator PPKM Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pemerintah akan melakukan langkah mitigasi agar peningkatan kasus omicron yang terjadi lebih landai dari negara lain dan tidak membebani sistem kesehatan.

Beberapa langkah yang dilakukan dengan penegakan protokol kesehatan, akselerasi vaksinasi dan pengetatan mobilitas sebagai opsi terakhir.

"Kami mengimbau, kalau di kantor tidak perlu 100% ya tidak perlu 100% yang hadir, diatur saja melihat situasinya, dilihat 75% untuk dua minggu kde depan, itu bisa dilakukan oleh asesmen kantor," terangnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pasien 1 Omicron RI Ketahuan Semalam, Ini Penjelasan Menkes


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading