Terbukti Manjur! Vaksin Covid Ini Paling Bagus Jadi Booster

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 January 2022 08:10
Vaksinasi gotong royong (CNBC Indonesia)
Foto: Vaksinasi gotong royong (CNBC Indonesia)

Terkait hasil riset booster vaksin Sinovac lawan varian omicron, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi memang tidak memberikan proteksi sampai 100% terhadap penularan virus COVID-19.

"Jadi semua orang yang sudah divaksin itu memiliki kemungkinan tetap tertular," kata dia kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (6/1/2022).

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah mendapatkan dosis vaksin lengkap. Karena, lanjut dr. Nadia, vaksinasi dan protokol kesehatan akan meningkatkan efektivitas dalam mencegah penularan virus COVID-19.

"Vaksin efektif melindungi kasus-kasus berat, bahkan kematian. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan, itu proteksi yang diberikan oleh [vaksin], orang tidak sakit berat itu sampai 77%. Jadi, risiko tetap ada. Tapi sudah berkurang," tegas dia.

Selain itu, efektivitas vaksin juga tergantung dari kekebalan kelompok masing-masing. Namun, orang yang sudah divaksin memiliki proteksi lebih tinggi terhadap paparan virus dibanding mereka yang belum mendapatkan vaksinasi.

"Jadi ketika dikatakan bahwa Sinovac (dosis I), Sinovac (dosis II), Pfizer (dosis III), tidak bisa menghadapi Omicron, mungkin saja. Karena vaksin ini tidak memberikan perlindungan 100% terhadap penularan. Tapi terhadap sakit berat dan kematian bisa turun sampai dengan 77%," terang dia.

Siti Nadia menambahkan booster vaksin merupakan pilihan bagi masyarakat yang menginginkan tambahan kekebalan atas virus Covid-19, bukan kewajiban. WHO sendiri belum mengajurkan pemberian booster karena banyak warga dunia yang belum mendapatkan suntikan dosis pertama dan kedua.

"Sementara upaya untuk mencapai kekebalan kelompok agar bisa keluar dari pandemi ini adalah bagaimana semua orang mendapatkan dosis I dan II secara lengkap terlebih dahulu, baru kemudian penambahan kekuatan dengan vaksinasi dosis III. Jadi ini sifatnya bukan kewajiban dosis ketiga, tapi merupakan tambahan," tegas Nadia.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular