Syarat Warga RI yang Bakal Disuntik Booster Vaksin Covid-19

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
03 January 2022 19:14
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis pertama kepada driver Gojek di Kemayoran, Jakarta, Kamis (29/4/2021). Halodoc dan Gojek berkolaborasi hadirkan pos pelayanan Covid-19 melalui metode Drive thru dan melayani 1.500 dosis vaksin setiap harinya untuk memperkuat upaya Kementerian Kesehatan RI dalam mempercepat Vaksinasi Covid-19 di Indonesia.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis pertama kepada driver Gojek di Kemayoran, Jakarta, Kamis (29/4/2021). Halodoc dan Gojek berkolaborasi hadirkan pos pelayanan Covid-19 melalui metode Drive thru dan melayani 1.500 dosis vaksin setiap harinya untuk memperkuat upaya Kementerian Kesehatan RI dalam mempercepat Vaksinasi Covid-19 di Indonesia.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memulai program booster (dosis ketiga) vaksin Covid-19 bagi warga Indonesia. Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/1/2022).

"Vaksinasi booster akan diberikan kepada mereka yang berusia 18 tahun ke atas sesuai dengan standar WHO Vaksinasi booster akan diberikan dengan jangka waktu di atas 6 bulan setelah dosis kedua," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan booster vaksin Covid-19 akan dilakukan pada kabupaten atau kota yang sudah menyuntikkan dosis pertama ke 70% target dan 60% suntikan kedua. Totalnya ada 244 kabupaten atau kota.

"Kita identifikasi ada 21 juta sasaran di Januari yang masuk kategori ini dan jenis booster nanti akan kita tentukan ada homolog (vaksin yang sama dengan yang sebelumnya) dan heterolog (vaksin berbeda dengan awalnya)," ujar Budi Gunadi. "Mudah-mudahan nanti bisa diputuskan tanggal 10 Januari setelah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM."

Budi Gunadi Sadikin menambahkan untuk program booster vaksin Covid-19, Indonesia membutuhkan 230 juta dosis vaksin. Indonesia sudah mengamankan pasokan vaksin sebanyak 113 juta dosis vaksin.

"Nah yang menarik adalah CDC (Center for Disease Control) dan FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat mengeluarkan rekomendasi Moderna itu dosisnya setengah karena ada isu kerasnya moderna atau efek KIPI (efek samping)," ujar Budi Gunadi.

Budi menambahkan jika dalam penelitian yang dilakukan Indonesia vaksin booster menggunakan Pfizer dan Moderna setengah dosis dan satu dosis tidak ada beda dari sisi efektivitasnya dan Indonesia menggunakan dosis setengah maka kemungkinan besar kebutuhan booster bisa dipenuhi dari vaksin gratis.

"Tapi ini masih dalam diskusi hasilnya nanti keluar setelah tim dari profesor-profesor dari ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) menyampaikan hasil [penelitian] pada 10 Januari," terangnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Titah Jokowi: Booster Vaksin Covid-19 Dimulai Januari 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular