Menko Airlangga Bongkar Nasib Vaksin Covid-19 Made in RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 December 2021 12:10
Keterangan Pers Menteri terkait Evaluasi PPKM, Jakarta, Senin (20/12/2021). (Tangkapn layar youtube Sekpres RI)
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait Evaluasi PPKM, Jakarta, Senin (20/12/2021). (Tangkapn layar youtube Sekpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada vaksin Covid-19 impor dengan membuat Vaksin Merah Putih. Bagaimana nasib program ini?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perkembangan Vaksin Merah Putih dan Vaksin BUMN. Vaksin Merah Putih kerja sama Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis kini menunggu persetujuan uji klinis fase 1 dari BPOM pada Desember 2021.

"Uji klinis fase 2 dan 3 pada Januari hinga Juni 2022. Emergency Use Authorization atau izin pengunaan darurat (UEA) dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) diperkirakan kuartal III-2022," ungkap Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi, Senin (27/12/2021).

Vaksin Merah Putih kerja sama LBM Eijkman dan Bio Farma masih dalam tahap uji pra-klinis dan menunggu fasilitas CPOB industri. EUA dan fatwa MUI diperkirakan pada kuartal-IV 2022.

Vaksin BUMN kerja sama Bio Farma dengan Baylor College of Medicine sudah mulai uji klinis fase 1 pada 13 Desember. Vaksin ini sudah terdaftar di Emergency Use of Listing pada 8 Juni 2021. EUA dan Fatwa MUI diperkirakan selesai di Juli 2022. Kapasitas produksi 75 - 150 Juta dosis pada Juni hingga Desember 2022.

Vaksin BUMN lainnya, GX-19 (Kalbe Farma & Genexine) sedang dalam tahap Uji Klinis fase 3 dan melaporkan Uji Klinis untuk mendapatkan EUA, EUA & Fatwa MUI diperkirakan akan pada awal 2022, kapasitas produksi 50 Juta Dosis (Juni - Desember 2022).

"Vaksin Zifivax(JBio & Anhui Zhifei) sudah selesai Uji Klinis fase 3, sedang mempersiapkan fasilitas produksi bersama Biotis di Serang, Banten, EUA untuk usia 18-59 tahun sudah ada sejak 7 Oktober 2021, dan Fatwa halal dari MUI No. 35/2021, kapasitas produksi 150 Juta Dosis pada 2022," jelas Airlangga.

Informasi saja, Vaksin Merah Putih dan vaksin BUMN akan membuat Indonesia tak tergantung pada vaksin impor. Saat ini vaksin Covid-19 yang mendapatkan izin pakai di Indonesia merupakan vaksin Impor. Yakni vaksin Sinovac (china), Moderna (AS), Pfizer (AS), AstraZeneca (Eropa), Sinopharm (China) hingga Sputnik V (Rusia).


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bio Farma Ungkap Nasib Vaksin BUMN Buat Lawan Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular