Bukan 2022, Bos Vaksin Pfizer Bocorkan Kapan Covid Berakhir

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 21/12/2021 10:25 WIB
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Global Pfizer Vaccines, Nanette Cocero memprediksi kapan pandemi berubah menjadi endemi. Bukan tahun 2022, melainkan menurutnya perubahan itu akan terjadi tahun 2024.

"Kami percaya Covid-19 akan bertransisi ke keadaan endemik, berpotensi pada tahun 2024," ungkapnya, dikutip CNBC Internasional, Selasa (21/12/2021).

Sebagai informasi, endemi adalah saat penyakit tersebut menular hanya di wilayah tertentu saja atau bahkan hidup di musim tertentu seperti flu musiman. Pandemi berakhir, maka tahapan berikutnya adalah endemi meskipun ini bukan berarti virus benar-benar telah menghilang dari Bumi.


Perubahan itu akan terjadi jika populasi masyarakat telah memiliki kekebalan yang cukup dari vaksin. Penularan virus, rawat inap, dan kematian tetap terkendali saat ini.

Kepala petugas ilmiah Pfizer, Mikael Dolsten juga mengaitkan prediksi ini dengan distribusi yang adil dari vaksin ke wilayah dengan tingkat vaksinasi yang masih rendah.

"Kapan dan bagaimana tepatnya ini terjadi akan tergantung pada evolusi penyakit, seberapa efektif vaksin dan perawatan, serta distribusi vaksin yang adil ke tempat-tempat di mana tingkat vaksinasi rendah," ucapnya.

Meski begitu, ada satu faktor penentu lain yaitu kehadiran varian baru yang bisa muncul dan berdampak pada kelanjutan pandemi. Mikael Dolstren juga menambahkan akan ada perbedaan perubahan waktu pandemi menjadi endemi pada setiap wilayah.

Prediksi Pfizer ini datang saat sejumlah negara sedang melawan lonjakan kasus. Tak terkecuali Amerika Serikat (AS) yang penambahan kasus didominasi dari Delta dan Omicron.

Dilaporkan jika penerimaan rumah sakit baru telah mengalami peningkatan 4% hanya dalam waktu tujuh hari saja.

Menurut Angela Hwang yang merupakan Presiden Grup Pfizer Biopharmaceuticals, penimbunan vaksin serta perawatan misalnya pil antivirus oral Pfizer juga bisa menjadi lebih umum. Selain itu, perusahaan berharap negara-negara di dunia bisa memprioritaskan pemberian atas vaksin booster.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat