Penguasa Berganti, Bukan Vivo atau Samsung Raja Smartphone RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
20 December 2021 19:28
Close-up of hipster man hands using his smartphone outdoor in the park.
Foto: Ilustrasi bermain handphone (Designed by Jcomp / Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menurut laporan lembaga riset IDC, Oppo berhasil menyabet posisi sebagai penguasa pasar smartphone Indonesia dari sisi pengiriman (shipment) pada kuartal III-2021 . Perusahaan itu menggeser Xiaomi yang berada di puncak pada kuartal sebelumnya.

Dalam grafik dari keterangan resmi IDC Indonesia, terlihat jika Oppo berada di peringkat pertama dan Vivo pada ranking kedua. Di sana tidak disebutkan secara pasti angka pangsa pasar masing-masing perusahaan.

IDC mengungkapkan jika Oppo berada di posisi teratas dengan menjaga persediaan yang relatif stabil, meskipun di sisi lain juga mengalami kekurangan pasokan. Perusahaan juga masih memimpin di pasar low-end (US$100 < US$200 atau Rp 1,4 juta < Rp 2,8 juta), dan menjadi penyumbang besar sebagian besar pengiriman.

"Vivo berhasil naik ke peringkat kedua sebab mampu meningkatkan penjualan offline dan mempertahankan persediaan. Vivo bisa masuk ke segmen ultra low-end karena Y1S turun hingga di bawah US$100 serta mengambil peringkat kedua pada segmen low-end dengan seri Y," jelas IDC, dikutip Senin (20/12/2021).

Peta persaingan vendor smartphone di Indonesia pada kuartal III-2021.Foto: Laporan IDC yang menyebut OPPO berhasil menjadi peringkat pertama dalam pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal III-2021. OPPO mengalahkan Vivo, Xiaomi, Samsung, dan Realme (Doc. IDC).

Sementara itu Xiaomi berada di peringkat ketiga, yang disebut karena adanya kendala pasokan dan persediaan yang ketat. Namun Xiaomi masih memimpin untuk segmen kelas menengah (US$200 < US$400 atau Rp 2,8 juta < Rp 5,7 juta).

Samsung ada di ranking keempat karena penurunan pengiriman disebabkan penutupan ritel oleh lockdown, di sisi lain seri ponsel lipatnya tampil dengan baik. Realme menutup lima besar, dengan tetap mempertahankan jumlah pengiriman walaupun ada kekhawatiran soal kekurangan pasokan.

"Realme mampu menjaga momentum dengan menyegarkan beberapa model seri C dengan prosesor baru yang memiliki pasokan relatif stabil," ungkap IDC.

Pengiriman Smartphone Turun

Sementara itu IDC mencatat pengiriman smartphone di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 12,4% year-on-year. Jumlahnya mencapai 9,2 juta unit pada kuartal III tahun 2021 dimana ada masalah gangguan kanal dan kesulitan pada penawaran.

Gelombang kedua Covid-19 yang mengalami puncak pada Juli 2021, membuat pemerintah memperketat aturan dan ini berlangsung pada sebagian besar kuartal III. Hal tersebut menyebabkan penutupan ritel berdampak pada Jawa dan Bali serta beberapa hotspot lain.

"Vendor menjadi strategis menghadapi situasi pasokan yang sulit, dengan beberapa vendor memilih untuk mengganti atau tidak merilis model yang memiliki lebih banyak kendala pasokan," kata Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia.

"Beberapa vendor mulai mengeksplorasi cara lain seperti meninjau kembali strategi distribusi untuk menjaga harga tetap terkendali".

Aurelia juga menambahkan ada lebih banyak smartphone 5G yang dirilis dalam kuartal III-2021. Ini meningkatkan pangsa produk tersebut dari 6% di tahun sebelumnya menjadi 7%.

Harga jual rata-rata (ASP) ponsel 5G mengalami penurunan per kuartalnya, yakni menjadi US$418 (Rp 6 jutaan) di Q3-2021. Sebab Original Equipment Manufacturer (OEM) berupaya meluncurkan perangkat dengan harga terjangkau.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xiaomi, Oppo & Vivo Berebut Jadi Raja HP di RI, Jawaranya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular