Booster Vaksin Sinovac Ampuh Lawan Omicron, RI Siap Bagikan?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
18 December 2021 17:00
Warga antre untuk penyuntikan vaksinasi Sinovac di zona merah dikawasan Tangerang, Rabu (23/6/221). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan pasien Covid-19 Omicron di Indonesia bertambah dari satu menjadi tiga orang, Sabtu (18/12/2021). Penambahan ini merupakan hasil pemeriksaan sampel dari lima kasus probable omicron yang baru kembali dari luar negeri.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Mengingat laju penyebaran Omicron sangat cepat.

Terlebih, pemerintah memprediksi arus balik warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di luar negeri atau yang akan berpergian ke luar negeri akan mencapai puncaknya pada minggu pertama dan kedua Januari. Ini seiring dengan berakhirnya liburan Natal dan Tahun Baru.

Selain waspada dalam menjaga protokol kesehatan, pemerintah pada tahun juga akan memulai pelaksanaan program booster. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan program ini akan dilakukan pada tahun 2022. Program ini akan dilaksanakan dalam dua skenario. Para lanjut usia (lansia) dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan akan ditanggung APBN. Sisanya harus bayar sendiri (mandiri).

"Vaksinasi booster akan dilakukan di klinik dan fasilitas kesehatan swasta. Sementara untuk puskesmas akan difokuskan untuk vaksin rutin," ungkap Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).

Budi Gunadi Sadikin menambahkan prioritas penyuntikan booster vaksin Covid-19 tahun depan adalah kepada lanjut usia dan kelompok immunocompromised.

Sementara itu, Studi terbaru yang dilakukan Sinovac BioTech menemukan suntikan ketiga (booster) vaksin perusahaan dapat menghasilkan lebih dari dua kali lipat tingkat antibodi penetralisir guna melawan Covid-19 varian Omicron.

Sinovac melakukan penelitian ini dengan melibatkan 20 orang yang sudah divaksin penuh (dua dosis) CoronaVac (vaksin Covid-19 buatan Sinovac) dan 48 orang lainnya yang menerima tiga dosis vaksin.

Tujuh dari 20 orang kelompok pertama dan 45 orang dari kelompok kedua memiliki antibodi penetralisir untuk melawan varian Omicron, ujar Sinovac dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Global Times, Kamis (16/12/2021).

Sinovac mengungkapkan data menunjukkan pemberian vaksin booster dapat secara efektif meningkatkan kapasitas penetralran vaksin terhadap varian omicron.

Sebelumnya, para Peneliti University of Hong Kong menemukan kebanyakan individu yang disuntik dua dosis (vaksin penuh) vaksin Sinovac tidak menghasilkan tingkat serum antibodi yang cukup untuk melawan Covid-19 varian Omicron. Hasil yang sama juga ditemukan pada mereka yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer.

Penelitian tersebut menyarankan kepada masyarakat yang mendapatkan vaksin Sinovac dan Pfizer untuk sesegera mungkin untuk mendapatkan booster vaksin (vaksin ketiga) sambil menunggu ditemukan vaksin yang lebih cocok untuk mengatasi Omicron, seperti dikutip situs University of Hong Kong.

Di sisi lain, Indonesia sedang menguji coba sejumlah vaksin untuk menjadi booster. Ketiga vaksin itu adalah Coronavac (Sinovac), AstraZeneca, dan Pfizer.

Ketiganya diujicobakan pada penerima dua dosis vaksin Coronavac dan AstraZeneca. Diperkirakan untuk vaksin primer Sinovac data interimnya bisa diterima Januari 2022 mendatang.

"Jenis booster untuk primer Sinovac data interim imunogenisitas 28 hari pemberian vaksin booster diharapkan pertengahan Januari 2022 untuk mendapatkan data pemberian EUA (izin penggunaan darurat)," kata Kepala Badan POM, Penny Lukito dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).

Sementara untuk data interim vaksin primer AstraZeneca pada April 2022. Selain menggunakan data interim 28 hari setelah pemberian vaksin, juga akan dilanjutkan hingga 6-12 bulan mendatang.

Selain ketiga vaksin itu, Sinopharm juga direncanakan akan diujicobakan sebagai vaksin booster. Penny mengatakan saat ini sedang berproses mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik.

Penny juga menjelaskan ada tiga vaksin juga berproses mendapatkan EUA dengan data uji dari luar negeri. Ketiganya adalah Pfizer, AstraZeenca dan Sinovac, yang diharapkan bisa digunakan bulan ini.

Sinopharm juga dikabarkan mengajukan hal yang sama. Namun saat ini masih dalam tahapan pra-register.

"Tiga vaksin sedang berproses bisa digunakan dalam bulan ini Desember saya minta dikejar, melengkapi data yang ada. Sebelum rencana pemerintah Januari 2022 mengeluarkan Januari sudah mengeluarkan EUA," jelas Penny.

Indonesia menargetkan bisa melakukan program booster pada Januari mendatang. Akan ada dua skema pemberian yakni gratis untuk lansia dan penerima bantuan iuran (PBI) dan berbayar pada masyarakat lain.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular