Ramalan Itu Nyata! Ancaman 'Kiamat' Iklim di Depan Mata

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 December 2021 07:15
A kayaker fishes in Lake Oroville as water levels remain low due to continuing drought conditions in Oroville, Calif., Aug. 22, 2021. (AP Photo/Ethan Swope)
Foto: Warga dengan menggunakan kayak memancing di Danau Oroville saat permukaan air rendah karena kondisi kekeringan yang berkelanjutan di Oroville, California, 22 Agustus 2021. (AP Photo/Ethan Swope)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perubahan iklim dan pemanasan global sedang terjadi dan berdampak nyata ke Bumi saat ini. Bahkan beberapa bukti telah terlihat di dunia dalam beberapa waktu terakhir.

Agustus lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tidak menganggap remeh perubahan iklim. Masalah ini nyata adanya dan sudah dirasakan di beberapa negara dunia.

"Sebelum 2045 kita akan menghadapi 2030 climate change yang menghasilkan Paris Agreement, semua negara melakukan komitmen untuk mengurangi CO2 karena dunia ini sudah menghangat," ungkap Sri Mulyani dalam webinar CSIS Agustus lalu.

"Banjir yang tidak pernah terjadi, terjadi. Di Jerman sampai terjadi banyak sekali korban. Kebakaran hutan, kekeringan, ada juga turunnya es atau salju di berbagai daerah yang belum menghadapi ini jadi climate change is real karena dunia sudah menghangat di atas 1%. Kita menghindari untuk menghangat."

Ini dimulai dari gelombang panas Yunani, banjir besar di Eropa, serta suhu dingin ekstrem di Perancis. Berikut daftarnya, dikutip AFP, Kamis (16/12/2021):

1. Mediterania Terbakar

Yunani mengalami gelombang panas dan menjadi yang terburuk dalam beberapa dekade. Bahkan fenomena tersebut membuat kebakaran hutan seluas hampir 100 ribu hektar.

Kebakaran di musim panas itu menewaskan 80 orang di Algeria dan Turki. Italia serta Spanyol juga terdampak dari kejadian tersebut. Wilayah Mediterania juga disebut para ilmuwan menjadi titik panas dan ke depannya perubahan iklim akan lebih buruk lagi.

2. Kubah Panas

Akhir Juni lalu, udara panas dengan suhu tinggi terasa di Kanada dan disebut sebagai kubah panas. Sebagian besar Kanada bagian barat hingga Amerika Serikat (AS) bagian barat laut juga merasakan hal yang sama.

Warga British Columbia kota Lytton pada 30 Juni 2021 melaporkan suhu mencapai 49,6 derajat celcius. Ini juga tercatat sebagai rekor nasional.

Kebakaran hutan juga terjadi wilayah itu beberapa hari kemudian. Perubahan iklim buatan manusia ini disebut konsorsium sains World Weather Attribution (WWA) menjadi alasan cuaca panas ekstrem tersebut.

3. Hanyutnya Kota di Eropa

Sejumlah kota di Eropa mengalami banjir besar, salah satunya pada Juni lalu di Jerman yang menewaskan 165 orang. Banjir juga terjadi di Swiss, Luxemburg, Belanda, Austria dan Belgia. Tercatat 31 orang tewas karena bencana tersebut.

WWA mengatakan iklim panas menyebabkan curah hujan dalam dua hari menjadi ekstrem menyebabkan banjir sekitar 2%. Menurut para ilmuwan, tiap derajat pemanasan Bumi membuat atmosfer bisa menahan 7% kelembaban.

4. Kereta Bawah Tanah China Tenggelam

Banjir juga menerjang kota Zhengzhou pada Juni lalu. Banyak orang terjebak di terowongan jalan dan sistem kereta bawah tanah. Dilaporkan 300 orang meninggal akibat banjir tersebut.

5. Banjir di Australia

Hujan besar terjadi di Australia bagian timur pada Maret lalu. Ini menyebabkan banjir terburuk selama beberapa dasawarsa, dan membuat ribuan masyarakat mengungsi.

Banjir ini hanya berselang satu tahun setelah wilayah itu mengalami kekeringan ekstrem dan kebakaran hutan. Hujan juga menyebabkan permukaan air sungai naik dalam tingkat tertinggi selama tiga dekade.

6. Suhu Dingin Ekstrem di Perancis

Perancis mengalami hawa dingin ekstrem di musim semi lalu. Hal tersebut juga menyebabkan sepertiga panen anggur musnah dan kerusakan yang mencapai dua miliar euro.

7. Badai Ida AS

Pada akhir Agustus lalu, terjadi Badai Ida yang menelan banyak korban serta kehancuran dari Louisiana seluruh wilayah timur laut Amerika Serikat (AS). Korban tewas mencapai 100 orang dan kerusakan mencapai US$100 miliar.

AS ternyata dilanda empat dari enam badai terbesar termasuk Badai Ida. Seluruhnya terjadi hanya dalam lima tahun terakhir, ungkap laporan National Oceanic and Atmospheric Administration AS.

8. Belalang di Afrika Timur

Cuaca Ekstrem termasuk curah hujan tinggi menyebabkan hadirnya miliaran belalang di Afrika Timur pada Januari 2020. Kejadian tersebut membuat wilayah itu mengalami ancaman krisis pangan.

9. Banjir Somalia

Somalia juga mengalami banjir pada Oktober 2019 setelah diguyur hujan deras. Puluhan ribu warga dilaporkan mengungsi dan menyebabkan seluruh kota Sudan Selatan tenggelam.

Wilayah Kenya, Ethiopia, dan Tanzania mengalami tanah longsor. Fenomena di Samudera Hindia juga lebih kuat dari yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan menyebabkan hujan yang bisa merusak serta banjir di wilayah Afrika Timur.

10. Kekeringan Ekstrem Amerika

Amerika bagian barat mengalami kekeringan parah dan dilaporkan paling ekstrem selama 500 tahun. Laporan penelitian di jurnal Science mengatakan musim kemarau diperparah dengan pemanasan global bisa terus berlangsung dalam beberapa dekade ke depan. 


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kondisi Bumi Kian Mengerikan, Ini Bukti Terbarunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular