Elon Musk Cemas Ancaman 'Resesi Seks' & Masa Depan Manusia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 December 2021 07:35
FILE PHOTO: Tesla Motors CEO Elon Musk talks at the Automotive World News Congress at the Renaissance Center in Detroit, Michigan, U.S., January 13, 2015. REUTERS/Rebecca Cook/File Photo
Foto: CEO Tesla Elon Musk (REUTERS/Rebecca Cook)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk bicara tentang ancaman 'resesi seks'. Ia menginginkan agar manusia memiliki lebih banyak bayi lagi. Ia menganggap saat ini jumlahnya tidak cukup.

"Tidak ada cukup orang," kata Elon Musk dalam acara Wall Street Journal dan disadur dari CNBC International Rabu (8/12/2021). "Saya tidak hanya menekankan ini, tidak ada cukup orang," katanya.

Orang terkaya di Bumi ini menekankan tingkat kelahiran yang rendah dan menurun dengan cepat adalah "salah satu risiko terbesar bagi peradaban."

Komentarnya muncul ketika semakin banyak orang memutuskan untuk tidak memiliki anak, dengan alasan kekhawatiran seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan.

Elon Musk menambahkan terlalu banyak "orang baik dan pintar" yang berpikir bahwa saat ini sudah terlalu banyak orang di dunia dan bahwa populasi tumbuh di luar kendali.

Ketika ditanya apakah ini sebabnya dia memiliki begitu banyak anak, ayah enam anak ini mengatakan dia mencoba untuk memberikan contoh yang baik, dan dia harus mempraktekkan apa yang dia khotbahkan.

Analis Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan kepada investor pada bulan Juli bahwa "gerakan untuk tidak memiliki anak karena kekhawatiran atas perubahan iklim tumbuh dan berdampak pada tingkat kesuburan lebih cepat daripada tren sebelumnya di bidang penurunan kesuburan."

Untuk mendukung argumen mereka, mereka menunjuk survei, penelitian akademis dan data Google yang menunjukkan perubahan iklim secara langsung dan tidak langsung mempercepat penurunan tingkat kesuburan.

Peneliti UCLA telah menunjukkan jumlah kelahiran di AS turun dalam sembilan bulan setelah peristiwa panas yang ekstrem, sementara sebuah penelitian terhadap 18.000 pasangan di China tahun lalu menunjukkan bahwa perubahan iklim, dan polusi partikulat secara khusus, dikaitkan dengan peningkatan 20%. kemungkinan infertilitas.

Tentu saja, jika setiap orang berhenti memiliki anak maka umat manusia pada akhirnya akan lenyap. Sekelompok pinggiran anti-natalis percaya itulah yang seharusnya terjadi, tetapi kebanyakan orang tidak memiliki pandangan ini.

Memang, banyak orang melihat memiliki anak sebagai hak asasi manusia yang mendasar dan dapat membawa kebahagiaan dan kegembiraan bagi keluarga.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Ajak Manusia Pindah ke Mars, Baca Dulu Riset Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular