Biden Tak Restui Akuisisi Arm Oleh Nvidia Senilai Rp 577 T

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 December 2021 13:30
Federal Trade Commission
Foto: Getty Images/CNBC International

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat menggugat kesepakatan Nvidia untuk mengambil alih perusahaan desain chip asal Inggris, Arm. Pembelian senilai US$40 miliar (Rp 577,4 triliun) itu dinilai bisa menghambat persaingan dan membuat kedua perusahaan memiliki banyak kendali atas teknologi serta desain chip.

"Chip semikonduktor memberi daya pada komputer dan teknologi penting untuk ekonomi dan masyarakat modern kita," kata FTC dalam pernyataannya, dikutip dari CNN, Senin (6/12/2021).

"Perusahaan gabungan akan memiliki sarana dan insentif untuk melumpuhkan teknologi generasi selanjutnya yang inovatif, termasuk yang digunakan untuk menjalankan data center dan sistem bantuan pengemudi pada mobil".

FTC menambahkan pihaknya bekerja sama dengan badan persaingan dari Uni Eropa, Inggris, Jepang, serta Korea Selatan. Persidangan diharapkan dimulai pada 9 Agustus 2022 mendatang.

Pada September tahun lalu, Nvidia mengumumkan perjanjian membeli Arm dari Softbank. Perusahaan mengatakan kesepakatan diperkirakan akan ditutup dalam 18 bulan.

Namun setelah itu, kesepakatan menjadi pengawasan peraturan global. Beberapa diantaranya adalah China dan Inggris, tempat Arm berasal. Komisi Eropa dilaporkan juga telah melakukan penyelidikan lebih dari sebulan lalu.

Nvidia telah buka suara soal hal ini. Perusahaan berjanji akan menunjukkan kesepakatan ini menguntungkan industri dan mendorong bersaingan.

"Kami akan terus bekerja menunjukkan jika transaksi ini akan menguntungkan industri dan mendorong persaingan," ucap juru bicara perusahaan. "Nvidia berkomitmen melestarikan model lisensi terbuka Arm dan memastikan IP tersedia pada semua pemegang lisensi tertarik, untuk saat ini dan masa depan".

Sementara baik Arm dan Softbank tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Sebagai informasi, desain chip Arm digunakan oleh raksasa pembuat ponsel termasuk Apple. Perusahaan ini berbasis di Cambridge dan dilaporkan sebagai perusahaan teknologi paling sukses di Inggris.

Namun tantangan merger bersama Nvidia hadir saat dunia sedang mengalami masalah kekurangan chip. Kejadian ini mempengaruhi ketersediaan dari ponsel, konsol hingga mobil.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana Nvidia Akuisisi Arm Rp 1.151 Triliun Batal, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular