Otoritas Inggris Desak Meta Jual Platform Giphy, Ada Apa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
02 December 2021 18:45
Woman holds smartphone with Meta logo in front of a displayed Facebook's new rebrand logo Meta in this illustration picture taken October 28, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Logo Meta (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) Inggris meminta Meta, induk usaha Facebook, untuk menjual platform berbagi GIF, Giphy.

CMA menyimpulkan akuisisi dua perusahaan bisa mengurangi persaingan antarplatform media sosial. Selain itu, langkah tersebut juga bisa menghapus Giphy sebagai penantang potensial di pasar iklan.

Namun atas permintaan tersebut, Meta mengatakan tidak setuju dengan keputusan tersebut. Raksasa teknologi juga menyatakan sedang mempertimbangkan untuk banding, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (2/12/2021).

"Kami tidak setuju dengan keputusan ini. Kami sedang meninjau keputusan dan mempertimbangkan semua opsi, termasuk banding," jelas juru bicara Meta.

Dalam panel menemukan raksasa teknologi bisa meningkatkan kekuatan pasar dengan menolak atau membatasi akses ke platform lain ke Giphy. Dengan cara itu, memberi lebih banyak trafik ke situs dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram.

Otoritas tersebut juga menyatakan Meta dapat mengubah persyaratan akses ke Giphy. Contohnya, membuat Tiktok, Twitter, dan Snapchat menyediakan lebih banyak data pengguna untuk mengakses platform GIF Giphy.

Terdapat juga dampak kesepakatan kedua perusahaan, Giphy meluncurkan layanan iklan sendiri dan mempertimbangkan untuk memperluas negara di luar Amerika Serikat (AS), termasuk Inggris.

CMA menemukan layanan iklan Giphy akan mampu bersaing dengan layanan iklan untuk tampilan Facebook. Sementara itu perusahaan mendorong inovasi dari situs media sosial dan pengiklan lain.

Saat merger, Facebook menutup layanan periklanan Giphy. CMA mengatakan ini cukup memprihatinkan karena Facebook mengendalikan hampir setengah dari pasar iklan bergambar 7 miliar poundsterling (Rp 134,3 triliun).

Ketua Penyelidikan Independen, Stuart McIntosh mengatakan kesepakatan Facebook dan Meta menghilangkan penantang potensial di pasar iklan.

"Dengan mewajibkan Facebook menjual Giphy, kami melindungi jutaan pengguna media sosial dan mempromosikan persaingan dan inovasi dalam periklanan digital," ucapnya.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meta Facebook Harus Jual Startup yang Baru Diakuisisinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular