Monopoli, Meta Wajib Jual Startup yang Baru Diakuisisinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kesepakatan Meta, induk Facebook, untuk akuisisi Giphy tahun 2020 dituduh menjadi ajang monopoli raksasa jejaring sosial. Atas alasan itu, regulator persaingan Inggris memerintahkan untuk Giphy bisa dijual.
Meski mengaku kecewa, namun Meta memastikan mengikuti keputusan tersebut. Perusahaan juga akan bekerja sama dengan Competition and Markets Authority (MCA) untuk menjual Giphy.
"Kami kecewa dengan keputusan CMA, namun menerima keputusan akhir mengenai masalah ini," kata juru bicara Meta, dikutip dari Reuters, Rabu (19/10/2022).
Pada November 2021 lalu, regulator Inggris memblokir kesepakatan Giphy senilai US$400 juta. Dengan akuisisi itu dikhawatirkan Meta dapat menolak atau membatasi pesaing akses pesaingnya seperti Snapchat dan Twitter ke GIF Giphy.
Selain itu pihak regulator khawatir mengenai hilangnya pesaing potensial dalam iklan display. Namun sebagai catatan, Giphy tak masuk dalam sektor tersebut di Inggris.
CMA mencatat pengguna di Inggris mencari 1 miliar GIF di Giphy selama sebulan. Lembaga itu juga mengatakan 73% dari waktu yang dihabiskan di media sosial ada di tiga aplikasi keluarga besar Meta yakni Facebook, Instagram dan WhatsApp.
![]() |
Saat itu Meta mengajukan banding atas putusan tersebut. Namun pengadilan ternyata menguatkan lima dari enam keputusan CMA pada Juni lalu.
Sebenarnya CMA telah mempertimbangkan pengajuan baru dari Meta dan Giphy, serta bukti tambahan selama banding. Namun itu tak mengubah pandangannya.
Ketua kelompok penyelidikan independen, Stuart McIntosh mengatakan kesepakatan dua perusahaan mengurangi persaingan hingga memberi kemampuan Meta untuk meningkatkan kekuatan pasarnya di media sosial.
"Satu-satunya cara mengatasi ini adalah dengan penjualan Giphy," ungkapnya.
[Gambas:Video CNBC]
Mundur dari Meta Facebook, Wanita Ini Sudah Raup Cuan Rp 23 T
(npb/roy)