Luhut Ungkap Senjata Canggih RI Lawan Covid-19

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 November 2021 11:15
Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Jakarta, (8/11/2021). (Tangkapan layar Setpres RI)
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Jakarta, (8/11/2021). (Tangkapan layar Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pengguna PeduliLindungi semakin ramai. Bahkan aplikasi buatan dalam negeri ini disebut menjadi senjata canggih mencegah kasus Covid - 19.

"Kalau saya ibaratkan dengan kondisi perang dengan PeduliLindungi kita sudah punya senjata canggih untuk mencegah kasus kembali meningkat," tuturnya, dalam keterangan, Kamis (18/11/2021).

Luhut bercerita pengguna aplikasi ini berkembang pesat. Dalam tiga setengah bulan telah digunakan lebih dari 170 juta kali dengan rata-rata penggunaan harian lebih dari tiga juta kali. Hal ini juga tidak lepas dari sistem yang terintegrasi dengan aplikasi lainnya, mulai dari taksi online, e-commerce hingga aplikasi serupa negara lain.

Ketua Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali ini sangat mengapresiasi konsistensi penggunaan QRCode PeduliLindungi untuk perlindungan masyarakat Indonesia.

Secara detail, dia juga menjelaskan bahwa dalam 10 hari terakhir jumlah kasus harian nasional mampu dijaga di bawah kisaran 500 kasus per hari dan angka kematian juga menurun drastis.

"Namun sekali lagi kita tidak boleh lengah, kita harus tetap hati-hati karena saat ini kasus dunia kembali meningkat ," tegas Menko Luhut.

Lebih lanjut, kehati-hatian perlu dipertimbangkan atau dilakukan sehingga potensi kenaikan mobilitas pada periode Natal dan Tahun baru tidak terjadi. Dia mengimbau masyarakat untuk membatasi kegiatannya pada libur akhir tahun itu.

"Jika nanti persiapan perayaan Natal dan tahun baru dilakukan tindakan-tindakan oleh pemerintah untuk membatasi kegiatan-kegiatan kita, saya mohon masyarakat paham supaya kuartal 1 tahun depan kondisi bisa lebih baik," pintanya.

Karena menurut dia senjata yang paling canggih sekalipun tidak akan efektif jika tidak digunakan dengan baik. Hal ini dikatakannya karena dia melihat kedisiplinan pemakaian aplikasi Peduli Lindungi mulai menurun seiring menurunnya jumlah kasus positif.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PeduliLindungi Kini ada di Gojek-Tokopedia, Ini Cara Aksesnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular