Cerita Menkes Lobi Merck Untuk Obat Covid-19 Molnupiravir
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dipastikan akan mendapatkan Molnupiravir dari perusahaan Amerika Serikat (AS), Merck&Co. Obat itu akan berasal dari pembelian langsung serta produksi di dalam negeri.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah kerja sama dengan Merck mendatangkan Molnupiravir pada Desember mendatang.
"Ke Merck sudah deal beli dulu sementara 600 ribu-1 juta tablet di bulan Desember. Mudah-mudahan bisa terjadi, kalau terjadi seenggaknya kita punya stok obatnya dulu," kata Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Senin (8/11/2021).
Untuk jangka menengah, Indonesia akan mendapatkan lisensi lewat dua cara salah satunya adalah melalui Merck. Saat ini pemerintah mengajak sejumlah perusahaan BUMN dan swasta untuk bisa mendapatkan patennya.
Diperkirakan jika didapatkan, maka Molnupiravir bisa diproduksi sendiri di dalam negeri.
"Sedang finalisasi beberapa perusahaan BUMN dan swasta kita ajak apply paten dari mereka sehingga bisa buat di ind. syukur bulan depan bisa bikin sini memperkuat sistem pertahanan kita," jelasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan hal yang sama. Dia mengatakan Merck akan memberikan lisensi produk obatnya itu.
Luhut mengatakan telah menemui manajemen perusahaan farmasi di AS saat kunjungan kerja beberapa waktu lalu. Selain Merck, dia juga mengunjungi Pfizer dan Johnson&Johnson.
Menurutnya, pemerintah Indonesia mengajak para perusahaan untuk melakukan investasi di Indonesia. Khususnya bagi obat dan vaksin Covid-19.
"Kami mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia di bidang farmasi, terutama obat dan vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar di Indonesia. Dan itu mendapat respons yang baik dan sekarang pembicaraan kita sudah pada tahap-tahap yang berlanjut," jelas Luhut.
(roy/roy)