Menkes Usahakan Obat Covid Molnupiravir Tiba di RI Akhir 2021

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 October 2021 16:20
FILE PHOTO: An experimental COVID-19 treatment pill called molnupiravir being developed by Merck & Co Inc and Ridgeback Biotherapeutics LP, is seen in this undated handout photo released by Merck & Co Inc and obtained by Reuters May 17, 2021. Merck & Co Inc/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. THIS IMAGE WAS PROCESSED BY REUTERS TO ENHANCE QUALITY, AN UNPROCESSED VERSION HAS BEEN PROVIDED SEPARATELY/File Photo
Foto: via REUTERS/MERCK & CO INC

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melakukan pengadaan obat-obatan Covid-19. Yaitu Molnupiravir berasal dari perusahaan Merck asal Amerika Serikat (AS).

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan kunjungan itu dilakukan bersama dengan Menko Marinves, Luhut Binsar beberapa waktu lalu. Pemerintah melakukan finalisasi agreement dengan perusahaan itu. Jadi akan ada pengadaan obat pada akhir 2021 mendatang.

"Berkunjung ke Merck di AS. sampai finalisasi dari agreement Indonesia mengadakan tablet Molnupiravir diusahakan akhir tahun ini," kata Budi, dalam konferensi pers, Senin (25/10/2021).

Dengan begitu dapat memenuhi cadangan dengan potensi gelombang lanjutan dari pandemi Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga melakukan penjajakan pembangunan pabrik di Indonesia. "Menjajaki membangun pabrik juga di Indonesia dan bahan bakunya," ungkapnya.

Dalam kesempatan berbeda, organisasi kesehatan dunia (WHO) dilaporkan akan membeli pil obat yang dimenangkan oleh Merck itu. Lembaga tersebut akan membelinya seharga US$10 atau sekitar Rp 140 ribu per pilnya.

Pembelian ini adalah langkah memastikan negara miskin mendapatkan akses yang adil untuk memberantas Covid-19. Mulai dari vaksin hingga obat-obatan.

Laporan Reuters itu berasal dari dokumen yang menguraikan tujuan Access to Covid-19 tools accelerator (ACT-A) hingga bulan September 2021. Obat itu disebut akan mengobati 120 juta pasien secara global.

"Dokumen ACT-A mengharapkan untuk membayar US$ 10 dolar per kursus untuk antivirus oral baru untuk pasien ringan/sedang," tulis dokumen itu.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Sebut Obat Molnupiravir akan Diuji ke Pasien Covid RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular