
Fakta Molnupiravir, Obat Oral Pertama yang Ampuh Lawan Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini raksasa farmasi, Merck, memperkenalkan obat antivirus Covid-19 yakni Molnupiravir yang bisa mengurangi risiko gejala berat dan kematian pada pasien hingga 50%. Pengobatan Covid-19 yang baru dan efektif, jika disetujui oleh regulator kesehatan, dapat menjadi 'senjata' baru bagi dokter untuk merawat pasien Covid-19 dan pada akhirnya dapat menyelamatkan nyawa.
Awalnya obat ini dikembangkan sebagai obat influenza dengan dosis pemberian 2 kali sehari selama 5 hari. Obat antivirus Molnupiravir, atau MK-4482/EIDD-2801, dirancang untuk diberikan secara oral. Molnupiravir sedang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Ridgeback Biotherapeutics bekerja sama dengan perusahaan farmasi Merck.
Ketika dibandingkan dengan perawatan Covid-19 lainnya yang memerlukan transfusi intravena yang mahal seperti antibodi monoklonal dan plasma pemulihan, pemberian Molnupiravir akan lebih mudah. Sebelumnya, obat antivirus remdesivir, saat ini satu-satunya obat dengan persetujuan penuh Food and Drug Administration untuk mengobati Covid-19, juga harus dikirim ke aliran darah.
Meski demikian, sebenarnya Molnupiravir bekerja sangat mirip dengan obat antivirus remdesivir, seperti dilansir dari Vox. Obat ini menyebabkan mutasi genetik yang menghambat virus, sementara remdesivir menyebabkan siklus reproduksinya terhenti.
Temuan Merck berasal dari uji klinis fase 3 acak dari 775 pasien Covid-19 dewasa. Para peserta memiliki penyakit ringan hingga sedang dan dianggap berisiko tetapi tidak dirawat di rumah sakit ketika uji coba dimulai pada awal Agustus.
Pada hari ke-29 uji coba, 7,3% pasien yang menerima molnupiravir meninggal atau dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 14,1% pasien yang berada dalam kelompok plasebo. Merck mengatakan molnupiravir juga efektif melawan varian virus corona, termasuk gamma, delta, dan mu. Uji coba dihentikan, dengan persetujuan regulator, setelah hasil ini menunjukkan keefektifan obat
Dilansir dari The Indian Express, Molnupiravir adalah demonstrasi pertama dari obat yang tersedia secara oral untuk memblokir transmisi SARS-CoV-2 dengan cepat dan dapat menjadi game changer.
Dr Richard K Plemper dari kelompok peneliti obat tersebut mengatakan pada awalnya menemukan bahwa obat tersebut ampuh melawan virus influenza.
"Kami telah mengkarakterisasi MoA (mekanisme aksi) Molnupiravir terhadap virus influenza dalam publikasi sebelumnya," kata Dr Plemper kepada The Indian Express.
Kemudian CEO dan Presiden Merck Robert Davis mengatakan pihaknya juga optimistis obat ini bisa berperan penting dalam memerangi pandemi.
"Dengan hasil yang meyakinkan ini, kami optimis bahwa molnupiravir dapat menjadi obat penting sebagai bagian dari upaya global untuk memerangi pandemi dan akan menambah warisan unik Merck dalam memajukan terobosan penyakit menular saat paling dibutuhkan," kata Davis.
Pemerintah federal sudah merencanakan kemungkinan persetujuannya, dan berkomitmen untuk membeli 1,7 juta kursus pengobatan molnupiravir seharga US$1,2 miliar dan produksi obat telah dimulai. Ridgeback Biotherapeutics dan Merck mengharapkan untuk membuat 10 juta program obat pada akhir tahun.
Tetapi masih akan berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum kebanyakan orang memiliki akses ke pil cokelat kecil itu. Dan bahkan ketika tersedia, mungkin masih ada ketidaksepakatan yang resisten untuk dirawat karena penyakit tersebut.
Meski demikian, Molnupiravir menghadapi sedikit kontroversi pada tahap awal pengembangan. Beberapa peneliti sebelumnya mengemukakan kekhawatiran bahwa mekanisme molnupiravir dapat menyebabkan beberapa masalah yang tidak terduga.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Obat Molnupiravir yang Diklaim Bisa Sembuhkan Covid-19