Terungkap Harta Karun yang Bisa Bikin Warga Bumi Kaya Raya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 October 2021 08:05
Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)
Foto: Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)

Jakarta, CNBC Indonesia - Luasnya antariksa ternyata menyimpan kekayaan berlimpah untuk warga Bumi. Kabarnya material asteroid di sabuk Mars dan Jupiter menghasilkan US$93 miliar untuk tiap manusia, ungkap Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Astroid bernama Psyche 16 berjarak sekitar 370 juta kilometer dari Bumi. Ukurannya diperkirakan seperti wilayah Virginia Barat di AS yakni 226 kilometer.

Psyche 16 memiliki material besi nikel dan logam mahal seperti emas dan platinum. Bahan penyusunnya berbeda dengan asteroid lain yakni mineral silikat (tipe-S) atau senyawa berkarbon (tipe-C).

Banyak yang mencoba menaksir harga Psyche 16. Salah satunya US$ 10.000 quadrilion dan ada pula hingga US$700 quintilion.

Jika mengasumsikan harganya US$700 quintilion dan dibagi dengan penduduk Bumi berjumlah 7,6 miliar maka satu orang akan mendapatkan US$9,3 miliar, dikutip Busines Standard, Jumat (8/10/2021).

Namun masih ada kendala untuk melakukan aktivitas penambangan. Yakni persoalan hukum di Bumi.

Dari segi hukum belum ada kejelasan soal kepemilikan sumber daya di antariksa, ungkap Ian Christensen yang merupakan direktur program sektor swasta di Secure World Foundation. Dia mengatakan sebagian besar aturan masih sangat ambigu.

"Ada beberapa celah dalam undang-undang, dan beberapa hal perlu diklasifikasi untuk memberikan kepastian lebih pada undang-undang saat ini," kata Christensen kepada CNBC Internasional.

Bahkan hingga sekarang belum ada otoritas tunggal untuk bertanggung jawab soal alokasi sumber daya di luar Bumi. Izin aktivitas masih dikeluarkan oleh pemerintah negara tempat pihak yang melakukan aktivitas.

"Penegakan dilakukan oleh otoritas pemerintah nasional, namun otoritas luar angkasa khusus belum ada," kata dia.

Aturan yang dinilai paling komprehensif soal ini adalah Perjanjian Luar Angkasa 1967 oleh PBB. Namun masih ada kebingungan diantara negara dunia soal kegiatan di luar angkasa.

Ungkapan yang sama juga diucapkan analis sains dan teknologi Stratfor, Rebeca Keller. Penggunaan sumber daya di antariksa masih kabur dan dapat diartikan ke dalam dua arah serta menimbulkan perdebatan.

"Pemerintah dan bahkan para ahli di bidang ini masih memperebutkan penggunaan yang tepat dari sumber daya ini dan itu tetap jadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab," jelas Rebeca Keller.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NASA Temukan Harta Karun, Bisa Bikin Penduduk Bumi Kaya Raya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular